Chapter 16

562 33 9
                                    

(Author POV)

Suasana di meja makan menjadi canggung. Hanya dentang sendok yang beradu dengan piring juga gelas yang beradu dengan meja kaca di ruang makan menjadi satu-satunya yang memberikan suara. Ketiga insan yang duduk di sana makan dengan tenang.

"Aku-" Kim Jiwoo lah yang pertama kali bersuara. "Hari ini mau pergi ke dokter-"

"-Noona sakit?"

"Imunisasi Taera, ini sudah jadwalnya."

Taehyung mengangguk paham. "Aku antar Noon-"

"-tidak aku dengan Jimin."

"Lagi?" Ucap Taehyung namun hanya dalam hatinya. "Aku ayahnya Noon, aku bisa mengantar kalian berdua ke rumah sakit. Jadwalku hari ini kosong jadi aku bisa-"

"-Tae," Kali ini Jiwoo memotong ucapan Taehyung. "Jimin sudah janji menemaniku dulu selama kau sibuk-" Dengan wanita ini.

"Tinggal batalkan saja Noon, aku bisa mengantarmu."

"Sebaiknya kau ajak Heeyoung keliling rumah."

Heeyoung yang terus menunduk mengangkat kepalanya. "Unnie, aku bisa sendi-"

Bel rumah berbunyi. Jiwoo tau siapa yang datang dan dia bersiap. "Aku pergi dulu." Meraih bayi kecilnya dan pergi keluar rumah.

Tanpa Taehyung yang mengiringnya.

"Kenapa kau tidak menyusulnya?" Heeyoung mengunyah makanannya tanpa menatap yang ditanya. Matanya fokus kepada punggung wanita yang lebih tua di hadapannya.

"Karena dia bersama Park Jimin."

"Lalu kalau Unnie dengan Park Jimin apa salahnya?"

Taehyung tidak menjawabnya melainkan terus mengaduk makanannya.

"Aku bertanya padamu Tae-umphh." Tanpa aba-aba Taehyung mencium Heeyoung dalam. Menarik tenguk Heeyoung tidak membiarkannya mengambil nafas sedikitpun.

Sementara itu, Ji Woo mendapati Jimin berdiri disana dengan senyum bulan sabit.

"Annyongg Noona." sapanya, "Selamat pagi."

"Selamat pagi, Jim." Ji Woo tersenyum tipis membalas Jimin. "Ayo kita berangkat." ajak Ji Woo.

"Sekarang? Sepagi ini? Tapi bukankah janji dengan dokter Kang siang?" Bingung Jimin dia mengerutkan kening meminta penjelasan sampai sosok kecil itu menarik perhatiannya. "Hallo Taeraaa, aigoooo manisnya anak samchon ini, Taera mau ke dokter yaaa. Aahh Noona lucunyaaa, dia cantik sepertimu."

Ji Woo mengarahkan pandangan pada Taera dan hanya Taera, perlahan ia menggumam pelan setengah putus asa, "Aku ingin pergi sekarang, ayo kita berangkat."

Jimin terhenyak, ia merasa ada yang terjadi pada Ji Woo.

"Kenapa noona? Noona tidak menyuruh aku masuk?"

Ji Woo menggeleng pelan. Jimin melongokan kepalanya ke dalam rumah, dan mendapati Taehyung tengah mencium wanita yang ia yakini sumber muramnya Sang Noona.

Rahang Jimin mengeras, "Dasar baj-" pergerakan Jimin ditahan oleh Ji Woo. "Noon, aku-"

Ji Woo menggeleng. Dari genggamannya yang sangat erat Jimin tahu Ji Woo harus segera pergi dari sana.

"Apa sesuatu tentang mereka mengganggu Noona?" tanya Jimin dengan nada tegasnya. Tangannya masih mengempal berniat masuk ke dalam dan memberikan beberapa bogem mentah kepada Taehyung.

SCATTERINGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang