Berayun alun rindu dalam hati ...
Mengusik rasa, simphoni malam itu.
Ketika Sahabat menyerukan kepadaku.Lihatlah penari itu ...
Wajahnya laksana embun yang menyejukkan hati ...
Tak ada dalam rupanya bidadari di bumi.
Hanya Putri manja yang menunggu senja.
Dan itulah namanya ...Lalu Ku lafaskan dalam hati ...
Putri ...
Apakah itu namamu wahai bidadari ?
Kedipan matammu yg bgitu syahdu
Seolah didunia tiada lagi sara dan laraWahai, Putri ...
Telah jatuh hatiku.
Nusantara yang kudiami, samudra yang kuarungi.
Tak nampak hati dan rupa khalayak bagai dirimu.Wahai, Putri ...
Aku tersadar, hari hampir gelap ....
Sebelum buta mataku ...
Ku sampaikan rasa ...
Rasa orang yang mengunci diri dan hati pada kesunyian.
Lewat syair kualunkan namamu.
Dan InshAllah tulus aku bertanya.
Sudih kah dirimu jdi pengharapan dalam gelisah diriku ??
KAMU SEDANG MEMBACA
Berdarah dan Membara
Romancesajak yang terangkai oleh hati dan terucap oleh raut wajah.