RINDU IBU
Sepi, sepi sendiri...
Jiwa raga terpatri tanpa mati
Fantasi mengalir menyiksa diri
Karna kasih takkan bisa pergiDalam awang awang kosong
Hanya bayang dan ilusi disetiap sorotan
Aku bagai seonggok daging
Satu kekurangan, manusia tanpa kelebihanKembali ke belakang, tempat biasa menyendiri
Kembali berteman dengan sepi
Kubiaskan rasa ini bagai cahaya mimpi
Batas antara hatiku dan kesepian ini, berjatuhan tetes air mata seolah bermelodiSemua terkesan kalut
Perasaan yang carut marut
khayal mulai berlarut
Meski semua hanya sesaatSesal yang menjelma menjadi rindu
Tak dipungkiri yang kubutuh, yaitu ibu ...
Ingin kuikut denganmu, namun terbatas oleh waktu
Panjat doa dalam tunduk kepalaku hanya untukmu, ibu ....BangkaBelitung, 19 November 2017
Suhargo
KAMU SEDANG MEMBACA
Berdarah dan Membara
Romantizmsajak yang terangkai oleh hati dan terucap oleh raut wajah.