Chapter 1

11 2 2
                                    

Drought

.

Chap 1

.

Hanya cerita fiktif, enjoy it

.

Genre : Vampire

.

Rated : T

Summary

Takdir tertulis dalam lembaran tak kasat mata, bukan untuk di tulis namun di jalani. Cinta,darah, air mata, keringat dan pengorbanan adalah bekal perjalanan dalam dunia yang fana ini.

.

.

Tap tap tap

"Wah.. wah.. ada ramai-ramai apa itu?, sepertinya seru".

Seorang wanita muda berambut hitam panjang memakirkan motornya di pinggir jalan dan berjalan ke arah kerumunan yang cukup ramai di tengah malam seperti ini.

Terdengar suara deru motor dan sorak sorai dari dalam kerumunan. Terlihat ada banyak orang di sana dengan wanita dan pria bergabung menjadi satu.

Si wanita mengendap, seperti pencuri yang takut aksinya diketahui. Mata kecoklatannya semakin fokus menatap kedepan. Tangan kecilnya mencoba meraba apa saja untuk berpegangan.

Matanya membulat, saat yang ia lihat adalah pertunjukan sepeda motor dengan berbagai atraksi di sana. Di tengah atraksi ada api unggun dengan api yang berkibar.

Sampai seseorang menepuknya dari belakang.

"Nona, apa anda tersesat?" suara baritone khas seorang pria menginterupsinya

Sontak membuat sang gadis terkejut dan menoleh, matanya membulat melihat pria berbadan kokoh dengan bahu tegap yang tingginya hanya mencapi dada pria itu.

"Ma-maaf Tuan" si gadis terbata.

"Siapa namamu Nona?" tanya si pria tenang.

"Er-Ermalia" jawab si gadis masih terbata. Mata sang gadis masih melihat kedalam manik mata sang pria. Manik kelam kehitaman yang menguarkan aura intimidasi yang kuat.

"Nama yang cantik Nona, apa kau datang untuk menyerahkan dirimu padaku nona Ermalia?" senyum miring nampak dari bibir tipis si pria . kulit putih pucatnya seolah berkilau di terpa lampu sorot sepeda motor yang sedang menderu-derukan mesin mereka.

Belum sempat Ermalia menjawab suara lain menginterupsi dari arah pertunjukan.

"Daniel... Kau sedang apa di sana? Sudah saatnya balapan" teriak seorang pria bertopi ke arah Ermalia dan pria itu.

Ermalia masih terpaku, sementara pria lain mendekatinya dengan suara yang hampir tidak terdengar.

"Ku kira aroma manis dari apa, tapi sungguh aroma ini membuatku lapar. Daniel apa dia untuk kita?" seorang pria berambut blonde sudah ada di samping mereka. Ermalia sendiri tidak menyadari ada orang ketiga di antara dirinya dan pria yang baru saja 'menggodanya' itu.

"Davian, hentikan. Wanita muda ini kurasa sedang tersesat"

"Oh.. Kakakku yang tampan, kau tidak mau berbagi dengan adikmu ini ternyata" kekeh si blonde.

Perawakan pria yang di panggil Davian itu mirip dengan orang yang ia panggil kakak hanya saja dengan rambutnya yang blonde dan manik mata yang coklat membuat mereka terlihat berbeda.

"Berhentilah Davian. Pakai helmmu dan lakukan balapan. Ini sudah giliranmu" perintah sang kakak mutlak.

"Kau benar-benar tidak bisa di ajak bercanda kak." Davian berjalan lesu ke arah kerumunan.

DROUGHTWhere stories live. Discover now