ㅡ5.

44 11 1
                                    

"Bangsat."

"Lah apa anjing?"

"Sejak kapan lo ngirim crew cewek buat ngereport kasus pembunuhan gini bang? Kalau dia kenapa-kenapa gimana?"

"Dia baru direkrut Jonghyun dan gue cuma ngikutin apa kata dia berhubung dia atasan gue. Salah?"

"Kan bisa lo suruh Minki ngegantiin dia."

"Lo harus tau background dia gimana dulu, baru protes. Udah, gue sibuk."

Sementara Daniel berdebat dengan abangnya lewat panggilan, Seongwoo berdecak kagum mendengarnya.

Sejak kapan seorang Daniel peduli dengan crewnya?

oh, ralat.

Se-khawatir itu dengan crewnya?


Daniel menghampiri sahabatnya dengan air muka tak karuan. "Udah ngehubungin Minhyun?"

"Jaehwan lagi nyoba." jawab Seongwoo lalu menepuk pundak Daniel, "Lo tau ga?"

"Nggak." ujar Daniel sekenanya dan Seongwoo hanya bisa mendengus sambil tertawa sinis.

"Well, reporter itu juru kunci kasus ini. Dia tangguh. Dan dia reporter yang ingin gue ajak kerja sama semenjak namanya melejit tiga tahun lalu sampai empat bulan setelahnya dia hilang kabar. And then, know, she's here, with us. She's cool man," jelasnya sebelum kembali ke ruangannya lagi.

Dimana Jaehwan duduk beserta kabar baik, "Jaksa Hwang bisa bertemu besok pagi, di cafe JYB."

Seongwoo akhirnya memutuskan untuk kembali menghampiri Daniel yang termangu di depan jendela besar.






"Niel, besok jemput gue jam tujuh soalnya Jaehwan gak bisa nganterin!"

Daniel sontak menoleh ke sumber suara, "Kemana?"

"Ketemu Minhyun lah, kita kan mau nyelesaiin kasus ini?"

Kilatan cahaya di mata Seongwoo, tidak pernah gagal membuat yang melihatnya tersenyum. Seperti biasanya.

 Seperti biasanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


apakah makin gaje :(

The Inspectors. +PD101Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang