Ch. 7 : Damn It!

12.8K 730 12
                                    

Hallo everybody! Welcome to Chapter 7!
Happy Reading!

[#7 DAMN IT!]

⚛⚛⚛

Victor keluar dari ruangan itu dengan tubuh polos. Casandra bisa bernafas lega. Ia tak tahu apa yang akan dihadapinya nanti, karena sudah menyetujui untuk menjadi anak buah Victor.

Casandra memandang ke sekelilingnya, tapi ia tak mendapati tasnya.

Lalu ia baru teringat kalau tasnya ia tinggalkan pada Viola saat ia ingin ke toilet.

Sekarang ia bingung harus menghubungi Viola dengan apa. Bahkan ia sama sekali tak memegang uang sedikitpun.

CKLIK!

Pintu besar itu terbuka. Casandra terlonjak kaget melihat Victor masuk dengan membawa kantung kertas berwarna coklat.

Sekarang Victor sudah mengenakan kemeja berwarna biru tua yang sedikit ketat, sehingga otot dadanya terlihat dari luar.

Victor mendekat pada Casandra, lalu mengulurkan kantung kertas itu pada Casandra.

Casandra mengerutkan keningnya. Victor langsung menyadari kebingungan Casandra.

"This for you beautiful." katanya pelan dan lembut.

"Apa itu?" Casandra bertanya.

Victor tersenyum simpul.

"Kau akan tahu sendiri." jawabnya singkat.

Casandra mengambil kantung kertas itu. Kemudian membukanya, ia mengeluarkan isinya satu persatu. Matanya membesar melihat barang-barang di hadapannya.

Ada satu buah ponsel dengan merek terbaru, dan dress mini berwarna krem.

Casandra mengangkat wajahnya menghadap Victor yang kini sudah beralih posisi ke meja kerjanya.

"Apa kau sudah gila? Untuk apa semua ini?" tanya Casandra sedikit keras.

Victor tak menoleh. Ia terus menatap laptopnya.

Casandra mendengus kesal.

"Tapi maaf, aku tak membutuhkan semua ini." ujar Casandra bohong. Padahal ia benar-benar membutuhkan ponsel itu untuk menghubungi Viola. Tapi bibirnya berkata lain, ia terlalu gengsi untuk menerima pemberian Victor.

Victor menoleh, ia menghembuskan napasnya malas. "Kau yakin? Setahuku tadi kau tak membawa barang apapun, dan aku yakin kau sangat membutuhkan barang-barang itu."

Casandra diam, ia tak dapat menyangkal kenyataan kalau apa yang dikatakan Victor memang benar.

Pria di depannya itu tersenyum menyeringai. Tapi sedetik kemudian pandangannya beralih kembali ke laptopnya.

Tiba-tiba Casandra teringat sesuatu.

"Hey, aku lelah, aku ingin istirahat, jadi bolehkah aku pulang sekarang?" pintanya memelas.

"Tidak." Victor menjawab singkat.

"Kenapa? Aku berjanji aku akan kembali." Casandra menunjukkan kedua jarinya hingga membentuk huruf 'V'.

"Aku tidak percaya padamu."

"Oh, ayolah. Aku sudah menjadi anak buahmu, kau tak perlu ragu."

Victor menoleh lalu memiringkan kursinya hingga posisi mereka berhadapan, dengan keduanya terduduk di kursi masing-masing.

"Bukankah kau sudah menjadi anak buahku? Dan kau akan menuruti perintahku?" Victor menaikkan sebelah alisnya sambil tersenyum miring.

Casandra menghela nafas.

The MIGHTY Girl  [tamat]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang