"Jadi, sebagai pendukung bagi para calon ahli sihir dan ahli teknologi, kita harus mengetahui dasar-dasar penggunaan Mana dengan baik. Untuk itulah kita akan mencoba belajar melakukan teknik menyerang dari jarak jauh" kata Murakami, guru ahli pertahanan sihir dasar.
Para siswa yang berasal dari kategori Zero berperan besar dalam keberhasilan suatu misi untuk ahli sihir dan ahli teknologi di masa akan datang. Meskipun tidak banyak ikut dalam pertarungan, mereka setidaknya mampu mengatasi masalah yang tidak bisa diatasi oleh ahli sihir dan ahli teknologi.
Pagi ini, Milian bersama dengan siswa dari kelas Zero lainnya. Mencoba mempelajari sihir jarak jauh. Meskipun serangan yang dipelajari tidak memiliki dampak tinggi, setidaknya mereka bisa mempertahankan diri dari kategori monster dan siluman rendah.
"Milian, mohon bantuannya untuk saat ini" kata Moka sembari tersenyum. Para siswa harus berpasangan untuk berlatih melakukan serangan jarak jauh, Bullet Magic. Salah seorang siswa berperan sebagai penembak dan yang lainnya diwajibkan memegang sebuah target.
Jika ini di masa lalu, kau akan teringat dengan olah raga tradisional dalam klub memanah dan menembak. Hanya saja disini ada sedikit pembaharuan. Setiap pasangan latihan dilengkapi dengan Shield Magic. Si pemegang target tidak harus berdiam diri saja. Mereka juga dapat melakukan gerakan penyerangan ke penembak dengan Bullet Magic juga. Dengan kata lain, ini adalah uji ketangkasan dalam menyerang target.
Area latihan dilakukan dalam sebuah ruangan tertutup. Ruangan yang hampir seluas halaman utama akademi sihir dan teknologi tersebut dilengkapi dengan sebuah visualiasi modern. Ruangan tersebut digunakan oleh semua siswa dari kelas sihir hingga zero.
"Semuanya apa sudah siap!"
Dari speaker drone, terdengar suara AI yang menjaga keutuhan system. AI dirancang oleh ahli teknologi dan sihir tidak lama akademi ini di dirikan. AI diprogram untuk mengawasi para peserta selama melakukan sesi latihan.
"Hee.. Jadi ini yang disebut sebagai kecerdasan buatan. Baru pertama kali aku melihat dalam bentuk yang hampir sempurna" kata Milian sembari melihat seorang gadis berambut hitam panjang yang mengambang di udara.
"Benar. Al memiliki tubuh yang dapat menyentuh semua di dalam ruangan ini. Nama AI yang bertugas dalam ruangan ini adalah Alice. Dan dari rumor yang ku dengar, Alice adalah nama dari putri kepala sekolah yang meninggal 10 tahun yang lalu loh" kata Moka.Alice menyelentikkan jarinya kemudian dalam sekejap ruangan luas putih tersebut berubah menjadi area bebatuan dan berpasir.
"Umm... karena ini adalah simulasi. Maka aku menyarankan kalian memakai perlengkapan yang ada di depan pintu masuk. Dengan alat ini, kalian bisa merasakan pasir dan suhu virtual latihan" kata Alice sembari memberikan perintah semua peserta memakai perlengkapan yang berupa pin.
"Panas!"
Milian memegang batu karang yang ada di dekatnya. Sama seperti yang telah dijelaskan oleh Alice, dia dapat merasakan suhu dalam ruang simulasi ini dengan sempurna. Milian tidak berhenti terkagum-kagum dengan teknologi sihir yang diperlihatkan dalam akademi ini.
"Baik. Aku akan berusaha!" gumam Milian sembari berlari ke posisinya. Di dalam ruangan tersebut muncul sebuah timer transparent selama latihan berlangsung.Alice melayang di tengah-tengah ruangan tersebut. Kemudian dia mengangkat tangannya ke udara sembari berkata "Semua peserta bersiap! Let's Rumble desu yo!"
Suara peluit telah dibunyikan oleh pantia lapangan. Semua penembak mulai mencari si pemegang target untuk melakukan serangan awal.
"Moka belum menemukanku sekarang. Baiklah sebaiknya aku mengatur strat-"
"Milian ditemukan!"Milian melihat Moka sudah berada di dekatnya tanpa sepengetahuan dirinya. Moka mengambil pistol dan mengarahkan ke kepala Milian.
"Bye-bye Milian..."
KAMU SEDANG MEMBACA
Calnaria
Fantasy30 tahun lalu telah terjadi penggabungan dua dunia yang berbeda sehingga berakhir ketidakseimbangan. Akibatnya terjadi antara bangsa yang dari dunia berbeda. Ketika peperangan berakhir munculah perjanjian damai diantara keduanya. Calnaria adalah seb...