Episode 9 Misi penyelamatan Dimulai!

22 0 0
                                    

□ Peternakan Ayam Luska, Kerajaan Magna.

"Anak-anak Nishimiya, selamat datang di pertenakan kami. Eh? Maaf kalau aku salah tapi aku dengar ada lima yang membantu. Tapi.. kok hanya... bertiga?" kata Regan Gyonavi, pemilik peternakan generasi ke - 34.

"Maaf sebelumnya pak Regan. Tapi meskipun mereka bertiga, kemampuan mereka terbaik di tahun pertamanya" kata Vanilla Revolk, pelayan pribadi Ratu Luluka.
"Cih, padahal aku mau ikut juga..." kata Marco dengan jengkel sembari menendang kaleng di dekatnya.

"Padahal aku sudah berdandan untuk pergi bersama tuan Milian. Tapi kenapa aku malah mengurus peternakan sih..." kata Ruri dengan kesal sembari memelintir ujung rambutnya.

"Anu.. Nona Ruri. Pakaianmu sedikit terbuka untuk mengurus peternakan..." kata Moka.
Ruri memiringkan kepalanya kemudian dia berputar-putar sembari memperhatikan penampilannya.

"Berlebihan? Aku tidak bisa menggunakan pakaian memalukan seperti itu!" kata Ruri sembari menggembungkan pipinya.
Di dalam peternakan tersebut semua pekerja diwajibkan untuk menggunakan pakaian khusus. Pakaian tersebut terbuat dari bahan anti api dengan beberapa bahan pendingin untuk kenyamanan pemakaian.

Alasan Ruri tidak mau mengenakan pakaian itu adalah karena pakaiannya terlalu besar dari ukuran tubuhnya yang ramping. Selain itu perpaduan warna yang tidak cocok menambah poin buruk dimatanya.

"Bagaimana kak Vanilla?" kata Moka
Vanilla terlihat memikirkan sesuatu kemudian dia menghampiri Ruri dan berkata "Hmm Aku rasa tidak apa tapi di dalam peternakan udaranya cukup panas loh. Kalau kamu memang tidak masalah, kami tidak keberatan"

"Me menangnya sepanas apa?" kata Ruri dengan wajah sedikit pucat.
Tiba-tiba Ruri dan Moka dikejutkan dengan suara jeritan di balik pintu yang berlapiskan baja tahan api itu.

Perlahan-lahan pintu tersebut terbuka dan terlihat tangan kurus seperti kehabisan cairan dalam tubuhnya akibat dehidrasi akut.
"Aaa...air... tolong..."

Seorang anak lelaki merangkak dengan dalam kondisi mengerikan. Seluruh tubuhnya sangat kurus hingga seperti kerangka terbalut kulit.

Seluruh tubuh Moka dan Ruri langsung begetar dengan hebatnya dan wajah mereka terlihat sangat shock.

"Tyan? Bisa kamu hentikan candaanmu itu?" kata Vanila dengan jengkel.

Lelaki tersebut melihat Ruri dan Moka yang sudah menjauh dari pintu peternakan. Kemudian dia melihat Vanila sedang memegang cambuk berduri yang entah darimana didapatkannya.

"Ba baik...!"
Terdengar suara "Pop" yang disertakan asap putih menutupi seluruh tubuh anak lelaki berbadan kering tersebut.

Tidak beberapa lama kemudian kepulan asap putih menghilang dan muncul seorang anak lelaki dengan rambut panjang diikat.

"Cih... padahal aku bilang tidak perlu ada orang-orang lagi..." kata Tyan Gyonavi dengan wajah cemberut.
"Hee... jadi dia adalah penyihir juga?" kata Marco.

Vanila menggelengkan kepalanya kemudian memberikan pertanda kepada ayah dan anak itu untuk melakukan sesuatu.

Kali ini tubuh Regan dan Tyan diselemuti asap putih. Bayangan mereka berubah 2 kali dari ukuran tubuh manusia normal. Setelah asap menghilang, kini berdiri sosok rakun raksasa ukuran 4 meter dan 2 meter.
"Kami adalah bangsa rakun yang meminta izin untuk tinggal di kerajaan beberapa tahun silam.

Kami merubah tubuh menjadi manusia supaya tidak ada yang takut dengan sosok asli ini.." kata Regan sembari memegang leher belakangnya.

"Ah.. benar juga. Aku baru tahu kenapa pemilik dan Tyan tidak memakai pakaian ini. Jadi ini alasannya" kata Moka dengan menepuk kedua tangannya sembari tersenyum.

CalnariaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang