Ep 5 Siswa Pindahan itu adalah... - Shaman Awakening (Rev: 01)

35 4 8
                                    

"Perkenalkan namaku Ruri Nishimiya. Meskipun aku mengetahui banyak hal tentang sihir. Aku memilih memasuki kelas zero sebagai tahun pertamaku setelah kembali dari Paris. Jadi mohon bantuannya"
Semua siswa yang ada didalam kelas terdiam melihat seorang cucu dari pemilik akademi ini memasuki kelas rendahan zero. Padahal dia sangat ahli dalam meramal masa depan seseorang. Ketika dia melihat Milian, Ruri langsung berlari ke meja Milian dan memeluknya dengan erat.

"Tuan Milian! Sudah lama tidak berjumpa...."

Yurika, Marie dan Moka yang duduk satu meja dengannya terdiam beberapa saat. Kemudian seluruh siswa yang ada di dalam berteriak secara serentak "Eeeeehhh?!!"

"Tu tunggu Milian. Sejak kapan kamu mengenal nona Ruri?" Kata Yurika dengan cukup penasaran.

Marie dan Moka menganggukkan kepalanya secara bersamaan. Milian menggaruk kepalanya dengan pelan sembari berkata "umm bagaimana ku katakan ya. Aku dan nona Ruri bertemu 2 tahun yang lalu di desaku. Saat itu, beliau bersama pengawalnya jalan-jalan ke desa untuk berbicara dengan kepala desa sebagai pengganti kakeknya"

"Aku mengerti kalau dia kesana untuk berbicara bisnis. Tapi... kenapa dia terlalu menempel denganmu. Jujur itu membuatku merasa kesal" Kata Yurika.

Ruri melepaskan pelukannya kemudian berkata "Tuan Milian. Ayo kita pindah ke bangku ujung sana. Disana kita bisa bermesra-mesraan. Tinggalkan 3 serangga ini disini"
"Serangga?" gumam Yurika, Marie dan Moka dengan jengkel.

Sebenarnya Milian merasa terganggu dengan sikap agresif Ruri kepadanya. Tapi dia tidak mempunyai pilihan karena sejak hari itu.

□ Desa Asanagi , 2 tahun yang lalu.

Ruri dan pengawalnya baru saja tiba di desa Asanagi di daerah yang cukup jauh dari tempat asalnya. Ruri memenuhi permintaan dari sang kakek untuk membicarakan suatu bisnis kepada kepala desa.

"Ah. Nona Ruri, aku sudah menunggu kedatanganmu. Silahkan masuk" sambut kepala desa Itoshi.
"Anu.. desa ini kok panas kali ya..." kata Ruri sembari mengeluarkan hembusan angin kecil dari kipasan tangan kanannya.

"Ah... desa ini memang memiliki iklim teraneh. Setiap 6 jam sekali, udara akan sangat panas atau sangat dingin. Maaf atas ketidaknyamanannya..."

Ruri merasa terheran-heran kenapa warga desa cepat sekali beradaptasi di iklim tidak biasa disini. Setahu dia desa asanagi tidak sepanas atau sedingin 30 tahun yang lalu.

"Umm tidak apa-apa kok. Oh ya, aku mau menyerahkan surat dari kakekku. Aku harap kita bisa bekerja sama hingga beberapa tahun ke depan ya" kata Ruri sembari menyerahkan kertas gulungan yang di pegang oleh pelayannya.

Itoshi menerima surat tersebut lalu membacanya sembari bergumam sendirian. Itoshi mengulurkan tangannya dan berkata "Aku harap sedemikian rupa juga, Nona Ruri". Ruri membersihkan telapak tangannya dengan tisu. Kemudian dia memberikan jabatan tangan sebagai tanda kerja sama telah berhasil.
Ruri menghela napasnya kemudian dia keluar rumah kepala desa sejenak. Dia masih merasakan hawa panas yang cukup menyengat.

"Umm masih ada 3 jam lagi sebelum beralih ke musim dingin ya. Daripada aku kedinginan nanti, lebih baik aku jalan-jalan besar selama musim panas"

Ruri menggunakan drone payung yang telah dibawanya dari pesawat sihir pribadinya. Ruri sebenarnya berasal dari desa seperti ini. Tapi desanya sudah hancur bersamaan dengan orang tua, kerabat dan temannya.

Ketika dia sampai ke desa, Ruri berusaha untuk menikmati pemandangan alam yang sudah lama tidak dilihatnya. Desa Asanagi dikelilingi oleh bukit-bukit yang indah. Udaranya yang segar sangat terasa disini. Meskipun jaman sekarang asap polusi sudah tidak ada, udara desa memiliki kesan tersendiri.

CalnariaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang