7

11.3K 284 5
                                    

Hari minggu adalah waktunya bagi Alena untuk menonton series western kesukaannya. Alena bahkan rela membayar Deni untuk mengunduh series-series kesukaannya demi bisa menonton. Alena tak tahu bagaimana caranya mengunduh series, atau film yang Alena bisa hanya mengunduh video dari youtube.

Lagi seru-serunya adegan menegangkan, Alena dibuat kaget dengan ketukan di pintu kamarnya. Alena pun menjeda tontonannya. Membuka pintu kamarnya dengan sedikit kesal.

Ternyata yang mengetuk pintu adalah om Arsa. Meskipun dirumah aja, tapi setelan om Arsa tetap keren. Berbanding jauh dengan Alena yang cuma pakai baju kaos hitam dan celana pendek selutut.

"Kamu ngapain sih di dalam? Kok gak turun-turun kebawah? Makan siang bareng yuk,"ajak om Arsa.

Alena melihat jam dinding dikamar, sudah jam satu siang. Pantes aja perutnya sudah lapar lagi. Saking asiknya nonton sampai lupa makan.

"Oke"jawab Alena sambil keluar kamar dan menutup pintunya.

"Loh kamu gak ganti baju dulu ?"tanya om Arsa

"Loh emang mau makan d imana kok ganti baju segala?"tanya balik Alena

"Mau makan diluar. Bareng papa kamu"jawab om Arsa

Pantes setelannya rapi ternyata beneran emang mau keluar.

"Oh gitu, bilang dong om. Ya sudah tunggu Alena ganti baju dulu." Alena membuka kembali pintunya dan masuk kedalam kamarnya lagi.

"Boleh ikut masuk gak?"tanya om Arsa yang masih berdiri didekat pintu.

"Hah? Mau ngapain? Gak boleh! Om tunggu diluar aja. Gak boleh masuk!" Alena lalu segera menutup pintunya. Sebelum tertutup rapat Alena sempat mendengar om Arsa berkata 'Pelit'. Yang pasti ditujukan padanya. Buat apa coba ikut masuk? Dasar mesum.

Gak sampai lima belas menit Alena sudah rapi. Alena turun ke bawah, papa dan om Arsa sudah menunggunya diruang tamu.

Obrolan mereka terhenti begitu Alena datang menghampiri keduanya.

"Sudah siap sayang?"tanya papa

"Sudah pa. Mau makan dimana sih? Tumben banget makan di luar. "Tanya Alena merasa heran dengan papanya yang tumben mau makan di luar. Jarang-jarang nih papa ngajak makan di luar.

"Ada deh, nanti kamu juga tahu kok sayang." Jawab papa, namun saat akan beranjak nada dering khas merk ponsel yang dulu sangat populer di jamannya berbunyi.

"Tunggu sebentar"ujar papa sambil mengambil ponsel imutnya dan menjawab panggilan tersebut.

Alena hanya berdiri diam, begitu juga dengan om Arsa yang sudah berdiri didepan pintu juga diam menunggu papa.

"Iya.. oh gitu? Oke saya kesana sekarang." Ucap papa kepada si penelepon. Sepertinya papa tak jadi ikut hari ini.

"Aduh maaf ya, kayaknya papa gak bisa ikut kalian makan bareng deh. Tiba-tiba ada klien papa ngajak ketemu. Katanya mumpung lagi ada di kota ini. "Ujar papa.

Alena seketika merengut mendengar perkataan papanya.
"Yah papa, ini kan hari minggu kok kerja sih?"

"Gak apa-apa ya sayang, kan kamu bisa pergi berdua sama om Arsa. Biar kalian bisa mesra-mesraan gitu kalau berdua. Kalau ada papa entar kalian malu-malu." Kata papa membuat Alena membulatkan matanya. Sedangkan om Arsa hanya senyum-senyum saja.

"Papa apaan sih? Masa anaknya mau pergi berduaan malah dibiarkan?"

"Loh? Kan kalian sudah menikah gak apa-apa dong kalau berduaan." Balas papa sambil mengedipkan mata kanannya. Alena baru ingat kalau dia sudah menikah dengan om Arsa.

Fake UncleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang