Maura : Melihatnya (lagi)

121 5 0
                                    

04:46 WIB

Good morning, My Man.

Maura tersenyum getir, ia masih memanggil laki laki tersebut dengan panggilan kecilnya dulu dan ini ia lakukan di keseharian paginya

-Aku masih disini dengan Perasaan yang sama, untuk orang yang sama, dan untuk waktu yang lama-

Aku jenuh dengan perasaan yang terus skak!

Aku malas bangun dari ranjangku, aku malas dengan keadaan sepi sendiri terus menerus, aku malas ketika membuka mata tak ada hal yang aku rindukan untuk kembali, aku malas, yaa.. Aku malas

Aku terpaksa turun dari ranjang, dan segera turun memberi makan Chiko dan Chika, sepasang marmut lucuku, sang betina sedang hamil dan di prediksi akan melahirkan 2 ekor anak.

Aku bermain dengan keduanya,

"Huft." Aku menghela nafas kasar

"Mama"

Aku berlari naik tangga mengambil ponsel lalu mengambil sepatu flat shoes hitam dan cardigan, aku berlari keluar gerbang rumah, hanya satu yang aku inginkan..

Datang ke pusara Mama

Aku sampai di depan pusara keluarga, dengan nafas yang tersengal, aku langsung terduduk lesu di bawah langit yang masih sedikit menampakan cahaya ufuk timur

"Ara datang," ucapku memaksakan senyuman

"Maafin Ara ga bawa apa-apa, biasanya Ara bawa bunga sedap malam ya? Maafin Ara ya Ma Pa.., tadi Ara buru buru jadi Ara ga bawa tas nya Ara." aku menceritakan keadaanku selama ini dan unek unekku kepada mereka

"Ara kangen Mama Papa," ucap aku memeluk nisan Mama dan Papa menyandarkan kepala di rumput pusara, seakan aku memeluk mereka . Aku mengusap air mata yang jatuh semakin deras

-Hanya ragaku yang hilang, bukan Cinta dan Kasih sayangku. Karena Mama dan Papa tidak turut membawanya-

⛅⛅⛅⛅

Aku berjalan memandang langit, ada cahaya dari ufuk timur, aku tersenyum kecil, aku berjalan menikmati udara segar menghirup sebanyak mungkin, seakan aku kehilangan pasokan udara

Sampai dirumah aku membuka pintu rumah, aku mengamati setiap inci dari rumah, mengedarkan pandangan, berjalan mendekati figura aku bersama Mama dulu . Mengusap dan menciumnya

Drrttt.. Drtttt..

From : Langit
06:34

Ara? Lo dimana gue depan rumah nih

Ada pesan masuk. Ooh, Rupanya dari Langit, yang notabenenya sahabatku sejak di bangku menengah pertama

"Astaga!! Aku belum mandi!" jeritku saat melihat ke arah jam

06:35 WIB

---*---

Langit yang mendengar jeritan Maura itu terkekeh geli, ia membuka gerbang lalu masuk rumah dan duduk di sofa rumah Maura

Untuk DanisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang