Tiba tiba aku terbangun dari kegelisahan tidurku, aku lihat jam diatas nakas menunjukan pukul
00:46 WIB
Hari minggu cepat sekali berlalu, Aku ingin kembali tidur, berbagai cara sudah aku lakukan mulai dari hitung domba, memejamkan mata, berganti posisi tidur kekanan, kekiri, terlentang, tengkurap, bahkan sampai menungging pun sudah!
Persetan dengan keinginanku tertidur, aku bangkit menuju meja belajar . Bukan bukan, bukan untuk belajar, ya kali belajar..
Aku menyalakan musik, tidak ada yang bernyanyi hanya alunan yang menemaniku, aku membuka buku harianku . Bercerita tentang buku harian, ini buku harian ke 1001 yang aku tulis . Hmm.. Jika kalian bertanya untuk apa diary sebanyak itu, akan aku jawab
Semua itu karena Aska
Aku mulai menulis Diary ini dari aku duduk dibangku sekolah dasar, dan seluruh koleksi buku yang telah terisi penuh akan aku letakan di sebuah wadah yang telah aku dekorasi kemudianku simpan di bawah ranjangku, bawah meja belajar, diatas lemari dan di dekat balkon kamar.
Aku membuka halaman pertama yang masih terlihat kaku, ku ayunkan jari yang berkolaborasi dengan pena biru yang menggores perkata diatas lembar buku itu,
Askaku
Ini tepat buku diaryku yang ke 1001 . Seperti tulisan yang selama ini aku tulis, aku hanya manusia biasa makhluk yang dapat hancur dan musnah dari muka bumi dan jagat raya, lihat lah
Hatiku terbuat dari segumpal darah maka dari itu aku tak mungkin sekuat Baja
Ragaku terbuat dari tanah maka dari itu aku tak mungkin sekuat Api
Terbukti bukan aku hanya manusia biasa, akupun bisa hancur yaa.. Hancur termakan waktu dan Rindu
Aku menghayati alunan lembut musik, aku semakin terbawa suasana ini, suasana yang aku benci. Suasana.. Merindu.. Aku memejamkan mata merasakan bulir bening melewati pipi ini, lalu melanjutkan tulisan yang aku simpan dalam benak terdalam
Jika kamu masih mempertanyakan hatiku, dan masih butuh pembuktian dari pengorbananku sampai saat ini, aku rela memberikan Hati ini untukmu . Karena apa? Karena keseluruhan hatiku telah hilang rasa
Separuh hatiku hilang dibawa pergi Mama setelah kepergian Papa kemudian setengah hati ini pun ada pada dirimu.
Mati rasa..
M.
❤"Aku merindukan sosokmu disisiku, sosok walaupun dingin tapi tak membuat aku berniat menjauh. Sosok seperti dinginnya malam namun, aku tau dibalik dinginnya malam ada cahaya penghias yang memanjakan mata semacam bulan dan bintang." Gumamku sendiri.
****
Krriiiiingggg.. kriiiiingggg.. kriiinggg..
Akh! Ingatkan aku untuk membanting alarm sialan itu yang telat membangunkanku
Oh god! Bahkan sekarang lima menit lagi bell sekolah, tadi pagi aku terbangun dengan posisi terduduk di meja belajar, terasa pegal pegal leher dan pinggangku, persetan dengan semua itu, alarm sialan itu yang masih menyala
KAMU SEDANG MEMBACA
Untuk Danis
FantasyKisah seorang Gadis yang masih bertahan pada perasaan yang sama dengan satu orang yang sedari kecil ia kagumi. Bogor, Jawa Barat Moccalatte..