Rose dan Sehun masih keras kepala dengan aksi jaga jarak mereka. Buktinya hingga detik ini, mereka masih belum saling menghubungi satu sama lain.
Padahal jelas-jelas mereka saling merindu, tapi gitu mereka masih galau sama perasaan mereka masing-masing.
Apalagi pas Sehun bilang kalo dia bercanda pas di mobil itu. Hemmm, makin galau lah seorang Rose.
Padahal Rose udah girang, pas denger Sehun bakalan nikahin Rose. Tapi, apa daya rasa girang itu seketika pupus saat Sehun bilang kalo itu cuma bercanda.
Ya, fix sudah Sehun emang cuma nganggep Rose sebatas temen dan gak lebih.
Dan itulah yang membuat Rose mulai menjaga jarak dari sang tetangga.
Sama halnya dengan Rose yang menggalau, Sehun pun tak kalah galaunya.
Pria ini entah karena alasan apa mulai menjaga jarak dari Rose, Sehun hanya takut perasaannya semakin tumbuh dan bisa saja bukan perasaannya ini tak terbalas oleh Rose.
Jadi, daripada sakit bukankah lebih baik Sehun menjauh. Terlebih sepengamatan Sehun, Rose jadi semakin deket sama Kai. Dan jujur, Sehun tak suka tapi mau gimana lagi, mereka kan gak punya hubungan apa-apa. Hanya sebatas sahabat tak lebih.
Dan itulah yang terkadang bikin Sehun sesak sendiri.
Andai hubungan mereka itu lebih dari sekedar kata sahabat, pasti Sehun bisa ngelarang Rose buat jauh jauh dari Kai.
_____
"Hyung? Hyung gak jalan sama Rose noona?" Tanya Mark yang tiba-tiba masuk ke kamar Sehun tanpa izin pula.
Sehun yang sejak tadi sibuk berbaring memeluk guling pun mulai menatap sang adik ogah-ogahan. "Apaan sih? Rose mulu berisik" sahut Sehun rada kesel. Soalnya dari kemaren adek nya patah hati ini seolah tak berhenti nyebut nama sang tetangga.
Mark geleng. "Ih, hyung pms ya? Marah marah mulu" Mark sengaja menghela napasnya pelan. "Tadinya sih gak mau bilang, tapi kai tadi jemput Rose noona, naik motor lagi berdua" lapor Mark lengkap dengan wajah yang kelewat polos.
Mendengar nama Rose dan Kai direndeng bersama, tentu saja membuat Sehun seketika bangkit dari acara bobonya. "Lo serius dek? Kapan si kardus jemput Rose?"
Mata Mark kini mulai melirik jam dinding di kamar hyung nya "Sejam yang lalu hyung"
"Anj- kenapa gak bilang dari tadi bego!" Semprot Sehun gak sadar kalo dia udah ngomong kata kasar yang dilarang sama eomma dan appa nya.
Ya, Yoona dan Donghae selalu mendidik kedua anaknya dengan kata-kata baik, santun dan sopan. Dan pasangan Lee ini melarang keras penggunaan kata kasar! No. Big no!
"Hyung ngomong kasar! Mark aduin ke eomma loh"
"Bodo! Udah ah sana pergi lo bener-bener bikin bete dek"
Dengan kekuatan penuh, Sehun menarik sang adik untuk keluar dari kamarnya.
Dan buggg,
Pintu kamar yang sejatinya tak berdosa pun, kini menjadi korban kemarahan Sehun.
"Anj- tuh kardus bawa Rose kemana?"
_____
Kai, pria ini tengah mesem-mesem seneng pasalnya ia gak nyangka aja kalo ajakannya buat ngajak jalan Rose, diterima lapang dada.
Tadinya Kai takut Rose nolak pas dia nyamper ke rumahnya, mengingat sejak tadi pesannya tak kunjung di read sama si belahan hati. Tapi, tapi siapa yang menyangka ternyata Rose setuju dengan ajakan Kai.
"Lo mau ngomongin apa sih Kai?" Tanya Rose setelah gadis ini menghabiskan minuman pesanannya.
Saat ini Rose dan Kai tengah berada di salah satu restoran Western gitu entah apa maksudnya. Tapi, karena tadi Kai bilang kalo dia mau nraktir Rose, jadi Rose mau aja.
Rezeki gak boleh ditolak.
Kai tampak ragu sebelum membuka suaranya.
"Emmm, gini Ros. Gue suka sama lu Ros"
Rose ngangguk. "Kan gue udah tau, terus?" Balas Rose yang please ekspresinya itu asli datar banget.
Beda banget sama ekspresi Kai yang tampak shock sama respon Rose yang kelewat santai. Walaupun ini bukan kali pertama Kai nembak cewek mengingat Kai ini termasuk tipe cowok kardus, tapi Rose tuh beda. Gadis ini asli kaya yang gak punya ekspresi lain selain wajah datarnya.
Dan itulah yang membuat Kai tertarik sama Rose.
"Jadi pacar gue mauu?..."
TBC
17021142
Hahahah Rose ditembak.
Sehun menggalau.
Yang sabar ya Hunn. 😂
