Setelah acara penembakan itu, Kai pun dengan gentle mangantar Rose pulang ke rumahnya. Walaupun sampai detik ini Rose masih belum jawab ajakan pacaran Kai. Tapi tak apa, mungkin Rose butuh waktu dan Kai percaya bahwa Rose tak mungkin menolaknya.
Gadis mana pula coba yang bakalan nolak pesona seorang Kai?
Gak ada bukan??
Semua gadis pasti ujung-ujungnya bertekuk lutut sama Kai 😏
Dan itu fakta.
_____
Jika Kai tengah diatas angin setelah menembak Rose, beda hal nya dengan Sehun yang kini semakin galau gulana di dalam kamarnya.
Tak ada seorang pun yang menemani Sehun, hanya gulinglah satu-satunya sosok yang sejak tadi setia mengisi kesendirian Sehun.
Beberapa jam yang lalu, dengan mata kepala pundak lutut dan kakinya sendiri, Sehun melihat secara live Rose diantar oleh lelaki kardus, yang namanya tak akan pernah Sehun sebut. Sehun tak sudi.
Mereka saling berbagi senyum dan rasa sesak Sehun semakin menjadi saat tangan kardus itu dengan nyata mengacak puncak kepala Rose.
Shit.
Berani banget tuh kardus.
Cuma Sehun yang boleh ngegituin Rose.
Punya hak apa coba tuh kardus?
"Anj- pokoknya besok subuh. Gue harus ngobrol sama Rose"
_____
Di tempatnya kini, Rose tengah uring-uringan tak jelas. Gimana gak uring-uringan, hari ini Rose ditembak secara live pula, sama cowok yang bisa dibilang hot lagi.
Hemm.
Sebagai wanita normal, wajar bukan jika hati Rose tiba BoomBoom gak jelas gitu?
Astaga.
Kenapa coba bukan Sehun yang nembak? Kenapa malah tuh kue kering bekas Yeri yang nembak?
Oke, harus Rose akui Kai emang ganteng pake banget malah. Tapi, hati Rose kan udah diisi full sama si tetangga. Dan Rose gak mungkin php ke Kai.
Hati tuh lebih jujur,
Jadi-
Kayanya Rose bakalan nolak Kai aja nanti senin.
Sayang sih nolak cogan kaya gitu, tapi maaf Rose gak butuh yang ganteng, Rose butuhnya yang setia dan tentunya baik hati.
Bukan spesies playboy, tapi Rose sukanya spesies Cadel dan itu Sehun, sahabatnya sendiri.
_____
Sehun bener-bener serius sama ucapannya kemarin malam. Buktinya aja belum genap jarum jam nunjuk angka tujuh, putera sulung Lee Donghae ini udah stand by di ruang tamu keluarga Choi.
Mana ada acara ngopi bareng sama appanya Rose lagi.
Hemmm.
Taktik yang bagus bukan?
Belum dapet anaknya, dapetin dulu hati bapak juga emaknya.
"Om, Rose nya masih belum bangun ya?"
Choi Siwon yang sejak tadi asik bercanda dengan burung peliharannya pun, kini mulai menatap Sehun. Lalu senyum.
"Susul aja Hun ke kamarnya, tuh anak kalo gak dibangunin emang gak bisa bangun"
"Gak apa-apa ni Om? Rose kan cewek, masa dibangunin sama Sehun"
Siwon tertawa hingga tercetaklah lesung pipinya yang sempurna.
"Hahahaha emangnya kalian mau ngapain gitu? Kalian itu masih kecil, jadi gak mungkin lah ngapa-ngapain. Om percaya kamu kok Hun"