Part 20

552 33 7
                                    

Seohyun kembali membalas Ji Young dengan senyumannya sebelum benar-benar pergi dari sana. Ji Young kembali terdiam, sebenarnya apa yang akan Seohyun katakan? Apa gadis itu tau apa yang terjadi antara dia dengan Kyuhyun?

Ji Young merasa resah. Apa yang harus ia lakukan..

Kyuhyun mengernyitkan dahinya melihat kepergian Seohyun. Apa yang perempuan itu katakan pada Ji Young?

"Apa hubunganmu dengannya?"

ㅡ %%% ㅡ

Kyuhyun cukup terkejut namun segera ia tutupi dengan raut datarnya lagi.

"Kau tidak perlu tau." Jawaban Kyuhyun dibalas gendikan bahu tak perduli oleh lawan bicaranya.

"Apa kalian sudah menyatakan perasaan? Kau berpacaran dengannya?"

Dengus Kyuhyun mendengar pertanyaan beruntun tersebut. "Bukan urusanmu, Minho." Kyuhyun mulai ingin segera beranjak dari tempat duduknya, sebelum langkahnya terhenti ketika posisi mereka berdiri bersebelahan.

"Kau tau hyung? Entah apa itu, namun kau harus menentukan tindakan apa yang akan kau pilih setelah ini. Kau sudah melukai gadis itu."

Kyuhyun melirik sinis Minho dan cukup mengejutkan Minho tak menunjukan raut terintimidasi.

"Biarkan aku menyelesaikan masalahku kali ini, Minho. Kau cukup tau ini bukan urusanmu."

Setelah itu Kyuhyun pergi meninggalkan Minho yang menatapnya dengan tatapan yang sulit diartikan.

"Kau salah hyung, kali ini aku juga tidak bisa tinggal diam."

Bukan masalah jika hanya satu pihak yang merasa tersakiti, namun banyak pihak. Tentu saja bukan hanya Ji Young, namun Seohyun dan Kyuhyun pastinya juga akan terugikan jika nanti ada yang terjadi dikedepannya. Dan pastinya jika hal itu terjadi penyesalan pun akan muncul tanpa bisa waktu kembali terulang untuk merefisi kesalahan terdahulu. Minho sudah melihat bagaimana hidup sahabatnya sedari dulu, dirinya tidak bisa melihat sahabatnya kembali terpuruk karena kebodohan sahabatnya sendiri. Selain itu, entah mengapa ada rasa perduli kepada gadis itu. Sangat menyayangkan melihat kesedihan diraut polos ceria milik Ji Young. Walaupun Minho tentu tau, apapun keputusan yang diambil Kyuhyun nanti sama-sama akan menyakiti salah satu diantaranya.

* * *

Pohon yang semula kokoh nan rindang, kini telah memutih seakan terlihat rapuh. Dedaunan yang menghijau kini hilang diusir oleh kedinginan. Bunga-bunga yang terlihat bermekaran cantik, harus rela jika kini salju yang bergantian untuk menutupi kecantikannya. Udara semakin dingin, ditambah lagi atmosfir yang tercuat dari dua kubu menambah kesan yang tak bisa dijelaskan dengan kata. Shin Ji Young dan Seohyun terlihat seperti magnet dengan sumbu yang masing-masing serupa. Mereka memang terlihat dekat, namun siapa tau ternyata diantaranya seakan saling menolak, menolak kehadiran kubu lawannya. Tidak ada kata yang terucap dari kedua bibir gadis itu, seakan menunggu siapa yang lebih siap mengacungkan belati pada saat peperangan. Pada akhirnya Ji Young lah yang mengalah, seakan tak kuasa memendam segala rasa penasarannya. Walau entah ia tau, kali ini ia yang pertama mengacungkan belati atau dirinyalah yang terkena tusukan belati dari Seohyun.

"Jadi.. ada apa, Seohyun?"

Seohyun sudah menduga gadis itu yang pertama akan meruntuhkan kebisuan diantara mereka. Gadis itu tersenyum tipis sembari beranjak duduk di kursi yang berhadapan langsung dengan lapangan yang tak jauh dari posisi mereka.

The LightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang