BAB 1

30.9K 2K 87
                                    

Tepat seperti yang diperkirakan Sommer, dia seperti memasuki dunia lain di gedung itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tepat seperti yang diperkirakan Sommer, dia seperti memasuki dunia lain di gedung itu. Para gadis cantik berseliweran. Tinggi, langsing dan glamor. Sommer bagai melihat sebuah fashion show bukannya sebuah kantor. Sommer seakan terintimidasi oleh situasi tersebut. Dengan mengepalkan tinjunya dan tekad yang kuat, dia menuju meja setengah lingkaran yang berada di sebelah kanan pintu masuk.

 Dengan mengepalkan tinjunya dan tekad yang kuat, dia menuju meja setengah lingkaran yang berada di sebelah kanan pintu masuk

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ada dua orang gadis duduk di situ. Keduanya sama cantik. Satunya berambut cokelat sebahu dengan riasan tebal dan satunya lagi berambut hitam ikal dengan potongan seleher dan bermata biru. Cukup normal di mata Sommer dan dia melangkah ke arah gadis tersebut.

"Selamat pagi. Ada yang bisa saya bantu?" Si rambut hitam itu berdiri, menyapa Sommer dengan cukup ramah dengan sedikit membungkuk. Sekilas matanya memperhatikan penampilan Sommer dan gadis itu tidak berusaha menutupi senyumnya.

 Sekilas matanya memperhatikan penampilan Sommer dan gadis itu tidak berusaha menutupi senyumnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sommer merasa tersinggung. Penampilannya saat itu cukup berantakan. Dengan celana kain dan sepatu basah serta wajah berminyak karena peluh. Dan rambutnya? Oh, dia ingin sekali mencakar gadis satunya lagi yang berdiri di sebelah gadis berambut hitam. Si rambut cokelat itu terang-terangan menatapnya dari atas hingga bawah. Kemudian dia terkikik. Gadis sialan!! Ingin rasanya ku cakar dia.

"Hmm..Miss..Ada yang bisa kubantu?" Gadis berambut hitam itu kembali bertanya.

Dengan bola mata melotot karena kesal, Sommer menyahut ketus. "Aku mendapat panggilan dari kepala bagian keuangan."

MY BOSS & I  ( TELAH TERBIT )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang