BAB 3

27.5K 2K 119
                                    

"Logan, selamat pagi," sapa pria berjas abu-abu ketika masuk ke ruangan kerja Logan yang mewah. Wajahnya tampan dengan rambut cokelat gelap berpotongan rapi. Sepasang bola matanya yang berwarna biru tampak berbinar cerah. Tubuhnya sama tinggi seperti Logan dan tampak pas dengan potongan jas abu-abunya. Wajahnya tampan dan terkesan ramah meski dihiasi brewok yang sama penuhnya seperti milik Logan. Pria itu begitu bersemangat dengan senyum yang seakan tak pernah hilang dari wajahnya, sangat kontras saat berada di seputar Logan yang lebih memilih menutup bibir tipisnya menjadi garis lurus tak ramah.

Logan membalikkan tubuhnya dan menyambut rekan kerja sekaligus sahabatnya itu dengan tersenyum tipis

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Logan membalikkan tubuhnya dan menyambut rekan kerja sekaligus sahabatnya itu dengan tersenyum tipis. Memang susah bagi Logan untuk menampilkan senyum lebarnya. Kedua sudut bibirnya seperti terekat erat di wajahnya.

Kyne Carter, sahabat sekaligus manajer yang dimiliki Logan berjalan mengitari meja dan menepuk bahu bidang Logan.

"Soriiiii....Kau terpaksa menelponku. Bukan maksudku untuk datang terlambat, tapi ibuku menelpon dan kami jadi berbicara cukup lama," tawa Kyne lebar.

Logan mengangkat alisnya. Dia duduk kembali di kursi kebesarannya dan menatap Kyne yang bergerak ke sana kemari di ruangannya, berlaku seakan dialah pemiliknya dan berakhir pada lemari pendingin. Kyne mengeluarkan sebotol coke dan menegaknya dan mengusap ujung bibirnya dengan ujung lengan jasnya.

"Bagaimana kabar Mrs. Carter?," tanya Logan.

"Oooh, Mom baik. Sangat baik," jawab Kyne santai. Dia duduk di depan Logan yang tampak sedang termenung.

"Kau baik baik saja? Bagaimana dengan rencana kita untuk mengunjungi seorang klien?," Kyne bertanya cemas. Logan terlihat seperti berada di awang-awang. Tampangnya seperti orang tolol. Dia tak pernah seperti ini, batin Kyne. "Jacob Randall sudah lama tak menghubungi kita?"

Logan mengerjapkan matanya. Dia berdehem dan dalam hati dia mengumpat. Dibenaknya masih tergambar sepasang sepatu bersol datar yang kotor dan lembab karena cipratan air. Bukan urusanku sebenarnya, tapi rasanya jadi tidak nyaman, keluhnya dalam hati.

Dia beranjak dari duduknya, meraih jasnya yang tersampir dan mengenakannya dengan apik

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dia beranjak dari duduknya, meraih jasnya yang tersampir dan mengenakannya dengan apik. Dia merespon kalimat akhir Kyne, "Jacob sedang mempersiapkan pernikahannya. Dia takkan mengunjungi perusahaan ini dalam waktu dekat."

MY BOSS & I  ( TELAH TERBIT )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang