BAB 2

29.7K 2.1K 112
                                    

"Jadi inilah, Miss White?" suara Logan Debendorf bergema di ruangan besar itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Jadi inilah, Miss White?" suara Logan Debendorf bergema di ruangan besar itu. Dia mengenali wajah gadis yang barusan meneriakinya di perempatan lampu lalu lintas dan kini berdiri tegak di depannya. Matanya yang tajam segera menilai gadis itu dari atas hingga bawah dan berakhir pada sepatu bersol datar yang terlihat tua. Alis Logan melengkung mencemooh.

Rambut gadis itu cokelat ikal terurai lemas di seputar bahu dan lengannya, sepasang matanya yang hijau berbinar cerah dengan wajah bujur telur yang sempurna. Bibirnya penuh dengan warna kemerahan dengan kulit kecokelatan. Tubuhnya jangkung dan Logan menduga sekitar 176-177 cm, ramping dan terlihat pendek bila berdiri di depannya yang setinggi 188 cm.

Sommer White cantik

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sommer White cantik. Tapi Logan mengerutkan alisnya ketika melihat kemeja putih polos yang dipadu dengan celana kain hitam lembab dengan ujungnya yang lebar, belum lagi sepasang sepatu bersol datar yang menjadi alas kaki jenjang gadis itu. Sepatu itu amat ketinggalan jaman dan pantasnya dikenakan di kaki para grandma bahkan neneknya tak bergaya kuno seperti itu, Sepintas dia melihat sepatu itu tampak kotor dan masih tersisa bercak air yang belum mengering.

Sommer membalas tatapan menilai Logan tanpa gentar. Pria itu sama sekali diam menatapnya setelah mengucapkan salam yang datar sebelumnya jika itu dianggap sebagai sebuah salam. Sommer mencibir dalam hati.

Austin tampak heran. "Kau pernah bertemu dengan gadis ini?" tunjuknya pada Sommer. Menoleh bergantian antara Sommer dan Logan.

Terdengar Logan berdehem dan berjalan pelan menuju kursi kebesarannya. "Mari kita mulai bicara." ucapnya kaku tanpa menjawab pertanyaan Austin.

Austin menggamit siku Sommer dan setengah menyeret gadis itu untuk duduk di depan CEO yang terkenal galak itu.

Sommer duduk tepat di depan Logan. Menatap tanpa berkedip pada pria yang kini duduk bersandar pada sandaran kursinya yang empuk. Matanya seolah tidak menatap Sommer tapi menatap di belakang pundaknya. Tapi secara mendadak dia bergerak dan duduk tegak dengan kedua tangan terlipat di atas meja. Mau tak mau Sommer terlonjak kaget.

 Mau tak mau Sommer terlonjak kaget

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
MY BOSS & I  ( TELAH TERBIT )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang