"Yer, hang out kuy?"
Yeri yang sedang fokus membaca hanya melirik Arin sekilas lalu kembali kepada bukunya, "nggak"
ini sudah kesekian kali Arin membujuk Yeri agar tidak terus-terusan dirumah begini, it's not Yeri's style.
Arin menghela nafas kasar, "Yer— Mark aja udah move on, masa elo belum?"
Yeri terdiam—masih dengan gaya membacanya.
"tuh kan, beneran. mana ada seorang Yeri baca sehalaman sampe lebih dari semenit"
skak mat. Yeri tak bisa bohong dari Arin—takkan pernah bisa.
ketika situasi ini Yeri jadi teringat lagi kenangannya bersama Mark.
"Yer~ let's go out. jangan mendem dirumah terus"
"ih aku kan lagi ngambek sama kamu!"
"hahaha mana ada ngambek bilang-bilang, sayang" Mark mencolek dagu Yeri.
Yeri hanya diam, menahan senyumnya sambil menatap Mark—yang juga menatapnya.
"so, now let's hang out, eh no! let's make a date today!"
"Mark bahasa inggris kamu makin hancur aja ya" Yeri terkekeh
"eiy, kalo ketemu soal bahasa inggris aku jagonya kok"
"whatever Mark Lee~"
"okay Yeri Lee~"
"heh!?"
"hahaha"
lagi-lagi airmata menetes di buku yang Yeri baca, tentu saja Arin sadar—sangat malahan.
"hngg~ yaudah ayok lah, Yer. nggak usah nangis, kita hang out, having fun sekarang. Yoojung sama Doyeon udah nunggu. kasian" Arin menarik tisu dinakas dan melapnya ke Yeri dan mendorongnya kekamar mandi untuk bersiap-siap.
it's hurt. you got a new one, but i'm still stuck on you.
_______________