Hari ini , tepatnya hariJum'at . Hari yang tak ingin di temui oleh Jingga. Kenapa? Pertanyaan bagus , karena hari ini ada kumpulan anggota jurnalis , dan pastinya ada Fahri .
Jingga tak masalah jika dia hatus satu ekstrakulikuler dengan Fahri. Tapi yang jadi masalah adalah temannya yaitu Radita dan Gista . Mereka akan mengejeknya,dan menuduhnya macam-macam. Mulai dari dibilang beruntung bisa lebih dekat dengan Fahri dan sebagainya . Kadang kala Jingga pusing dengan sifat mereka .
"Haii,kamu Jingga ya ?"tanya nya.
"Ahh iya,oh ini teh Nadya ya? Salam kenal"jawab Jingga ramah.
"Iya salam kenal juga"ucapnya."Ahh iya , kenapa baru masuk Jurnalis sekarang ? Padahal temen temen kamu udah dari kelas 10."sambung Nadya.
"Baru minat teh , oh iya ketua ekskul jurnalis siapa ya?"tanya Jingga.
"Oh, kalo ketuanya Leon , dan kebetulan teteh wakil ketuanya."
"Emm, kalo kak Dewa masuk Jurnalis udah lama?"tanya Jingga malu malu.
"Kenapa kamu suka ya? Iya lumayan sihh."tanya Nadya setengah menggoda.
"Enggak cuma nanya aja , hehehe."jawab Jingga."Kalo kak Fahri,udah lama?"sambung Jingga.
"Hmmm, gitu deh barengan sama Dewa sama aku juga , kan kebetulan sekelas."jelas Nadya ramah.
Jingga pun ber oh ria.
"Yaudah,ayo masuk."ajak Nadya.
"Iya."
Mereka pun memasuki ruangan yang cukup luas tersebut , yap ruangan pusat segala kegiatan jurnalis.
Nadya duduk disamping Leon . Dan, untuk beberapa saat Jingga bingung untuk duduk dimana karena semua kursi telah terisi penuh . Dan pandangannya berhenti di sebuah kursi kosong . Ia pun duduk di kursi tersebut .
Dan beberapa saat kemudian ada seseorang yang duduk di sampingnya.
Sialnya, itu.... Fahri-_.
Dan sungguh itu membuat mood Jingga hancur , melihat teman-temannya meledeknya . Dan Fahri juga terlihat berbeda , lebih dingin dan ketus dari kemarin .
'Aneh.' hanya kata itu yang Jingga ucapkan , tentunya dalam hatinya .
Kumpulan rutin pun dimulai.
Sedari tadi Fahri hanya menguap, menguap ,dan menguap mendengarkan Nadya bicara. Jingga yang memperhatikannya sedari tadi pun ikut menguap.
"Jingga." panggil Nadya.
"Ehh, iya teh." jawab Jingga gugup , karena yang Jingga perhatikan dari tadi bukan Nadya tapi.... Fahri!
"Santai aja , kok kayaknya kamu nerveous gitu?"
"Ehh enggak kok."
"Ahhh, maaf kalo ngagetin hehehe. Ngeliatin siapa sih sampai gak fokus gitu?" canda Nadya. Yang sontak membuat seisi ruangan tertawa terbahak-bahak . Kecuali, Fahri.
Pipi Jingga memanas , dan wajahnya pun merah seperti kepiting rebus . Tapi tak bertahan lama, setelah ia melihat ekspresi Fahri yang datar .
"Emm, bisa gak ambilin tripod , proposal , kamera digital , sama arsip jurnalis di Ruang OSIS. Soalnya kemarin aku simpen disana dititipin ke Dewa."
"Oh bisa kok teh."
"Fahri bisa bantu Jingga?" tanya Nadya.
Jingga terbelalak.(´⊙ω⊙')
Ia yakin 100% teman temannya sedang bersorak girang di dalam hati mereka.
Fahri hanya mengangguk.
![](https://img.wattpad.com/cover/127826365-288-k827456.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Circle Love Story
Teen FictionTentang aku , kamu dan mereka yang merupakan bagian pelengkap kisah kita. Aku bisa merasakan cinta karenamu . Dan segala kemunafikan yang aku lakukan demi menutupi rasa itu. Cintaku tak berujung layaknya lingkaran.