Gue aneh , aneh sama perasaan gue sendiri.
-Jingga Ayu
"Ehh ,kak Gusti. Disini juga?" tanya Jingga.
"Iya , tuh ada anak-anak jurnalis sama alumni , biasalah ketemuan." jawab Gusti santai.
"Ohhh." Jingga dan Radita pun ber oh ria.
"Ehh , ayo gabung. Kalian anggota jurnalis juga kan?"ajak Gusti.
"Ehh kakak tau aku anggota jurnalis ?" tanya Jingga.
"Ya tau lah , kan kamu masuk group jurnalis di line , kamu gak nyadar ada alumni ya?"
"Iya, hehehe."
"Ayo gabung." ajak Gusti sekali lagi.
"Emm , emang boleh ?" tanya Jingga ragu."Ra? Mau gak" tanya nya kembali.
"Boleh banget."kata Gusti memeperjelas.
"Yaudah ayo Ga , masuk." ajak Radita kemudian.
Mereka memasuki café tersebut dengan berjalan berdampingan. Jingga sungguh menyesal datang ke café memenuhi keinginan Radita.
"Nyesel, gue ngikutin keinginan lo." bisik Jingga.
"Gapapa kali, lo bisa ketemu Fahri, dan gue bisa ketemu kak Wishnu." jawab Radita.
"Terserah deh." kesal Jingga.
Saat Jingga menuju tempat duduk mereka , semua yang ada di sana menoleh.
"Hey, wa! Kumaha kuliahna lancar?"(Hey , Bro! Gimana kuliahnya lancar?) . Sapa gusti pada kawan kawannya.
"Alhamdulillah lancar." jawab Wishnu.
"Eh aya Radita sareng Jingga. Gus , maneh nyulik Jingga jeung Radita nya? Inget maneh tèh si Shinta nga galau wae pedah ldr."(Eh, ada Radita sama Jingga. Gus, kamu nyulik Jingga sama Radita ya? Inget kamu , Shinta galau mulu gara gara ldr)." Cerocos Alfa.
"Enak aja maen nyulik. Gue masih inget bini fa! And mereka berdua kebetulan kesini juga. Kan gaada salahnya gue ajak mereka. Kan mereka juga anggota jurnalis." jelas Gusti.
Semua yang hadir pun ber oh ria.
"Eh, Jingga silahkan duduk. Itu kursi di sebelah Fahri masih kosong." ucap Wishnu.
"Ehh ,i-iya." jawab Jingga sedikit ragu.
"Lah aku gak disuruh duduk?" tanya Radita.
"Ehh sampe lupa ada kamu Ra , kamu sih kecil jadi gak keliatan. Kamu di pinggir aku aja , masih kosong kok." canda Wishnu.
"Iya kak." jawab Radita.
"Kalian mau pesen apa ? Tenang hari ini si Guruh yang traktir . Kan biasanya si Viola mulu yang diajak jalan , ke temen aja lupa." gerutu Wishnu sebal .
"Iya Nu , iya gue yang bayar kalem . Gabakal kabur kok gue. Dan bahagiain pacar itu harus Nu." jelas Guruh.
"Ehh gak ngerepotin?" tanya Jingga sungkan.
"Gapapa Ga, mumpung lagi inget sama kita. Biasanyamah sama pacar mulu." cerocos Alfa.
Tawa mereka pun pecah dan mendapat perhatian dari seisi café.
"Pulang dari sini makin gendut aja lo." ucap Dimas tiba tiba.
"Ekhemm." Leon terbatuk , begitu pula dengan yang lainnya.
'Ehhh,apa-apaan ini.' batin Jingga tak mengerti.
"Duh bener ya kata orang , lo itu kurang peka tapi maunya dipekain mulu." cerocos Radita.
KAMU SEDANG MEMBACA
Circle Love Story
Teen FictionTentang aku , kamu dan mereka yang merupakan bagian pelengkap kisah kita. Aku bisa merasakan cinta karenamu . Dan segala kemunafikan yang aku lakukan demi menutupi rasa itu. Cintaku tak berujung layaknya lingkaran.