Terkadang, tangis tak selalu mengurai luka
Ia juga mengisyaratkan bahagia dalam derai air mata
Seperti saat ini, kala kau datang di tengah-tengah sepi
Menegaskan bahwa diriku tak mampu melupakanmu.Sebab rindu ini bagai Werkudara
Kuat, liar, bahkan menakutkan
Kuat untuk datang lagi walau sudah kusapu bersama pagi
Liar untuk terus berterbangan mengusik ketenangan pikiran
Bahkan menakutkan, tat kala ia datang dengan liar untuk mengingat wajahmu.Sebenarnya,
Diriku terlalu angkuh untuk menolak rindu
Namun bagaimana lagi?
Rindu terlalu menggebu
Sehingga ia mampu membelenggu seluruh keinginanku
Keinginan untuk melupakan wajah cantikmu
Wajah yang dulu sering ku pandang dengan berjuta rasa dan cinta
Sayang wajah itu tak sering lagi kupandang
Dalam sosok yang bahagia dalam dekapan
Dan wajah penuh tangis yang mengiang karena kehilangan.Sayang!!
Dengarkan!!Aku mengaku
Wajahmu terlalu sulit untuk terkikis dan menghilang dalam ingatanDan, dengarkan!!
Aku menyerah
Karna diriku sudah kalah
Dalam hal melupakan
KAMU SEDANG MEMBACA
Quotes & Puisi
PoetryKetika lidah terlalu keluh untuk berbicara. Ketika mulut membeku tak mau membuka. Ketika kata yang mewakili semua. Aksar berubah menjadi rasa. Jangan harap Quotes dan Puisi ini sebagus milik Boy Candra. Kuro