Tell me the truth (please)

604 68 1
                                    


“bagaimana keadaanmu dan sooyoung akhir-akhir ini?” Hakyeon membuka sesi konsultasinya

“cih,rasanya aku seperti menjadi pasien sungguhan” cibir sungjae sembari menyeruput Ice
Americano-nya.

“Sungjae-ssi tolong fokus”

“Bisakah kita besok bertemu di café saja? Walaupun kau membelikanku ini namun rasanya sama saja
bila kita bertemu di rumah sakitmu” Sungjae berusaha untuk mengalihkan pembicaraan. Hakyeon hanya
bisa menghela nafas, “arraseo kita akan bertemu di café lain kali” akhirnya Hakyeon yang harus
mengalah.

“dia bilang padaku kalau dia akan datang di acara ulang tahunku kemarin namun aku tak merasakan
kehadiranya” Sungjae mulai bercerita.

“bagaimana kau tau kalau dia datang atau tidak, dia kan tidak nyata”

“tapi rasanya berbeda, aku bisa merasakan kehadiranya, sudah dua kali aku merasakan kehadiranya di
sekitarku”.

“bisa kau ceritakan lebih rinci?” tanya Hakyeon. “10 tahun bersamanya di mimpi bukanlah waktu yang
sebentar, jadi aku paham betul jika dia ada di sekitarku atau tidak”

“10 tahun? Bagaimana awal kejadianya? Apa kau mengalami sesuatu hal sebelum Sooyoung muncul di
dalam mimpimu?”

“aku tak tahu detailnya karena sepertinya aku kehilangan ingatan akan kejadian itu, namun eomma &
appa ku hanya mengatakan aku pernah jatuh ke jurang, hanya itu saja, aku merasakan kehadiran
Sooyoung pertama kali ketika aku debut, waktu showcase dia meneriakan namaku, tentu bukan hanya
diriku, bahkan semua orang disana mendengarnya, dan lampu lighting tiba-tiba padam, seperti ada
hantu” Sungjae bercerita panjang lebar dan Hakyeon memperhatikanya dengans serius.

“lalu apa kau pernah ber-“ belum sempat Hakyeon meneruskan pertanyaanya alarm Sungjae berbunyi
“sudah 30 menit, selesai sudah untuk hari ini, aku pergi” kata Sungjae sambil berdiri dari kursinya “aku
menunggu kesimpulanmu sore ini , kirimkan saja lewat emailku” setelah mengatakanya Sungjae
menutup pintu dan pergi  , lagi-lagi Hakyeon hanya menghela nafasnya dan menggeleng-gelengkan
kepalanya.

----

@Dorm BTOB

“Aku pulang” Sungjae membuka pintu dorm nya .
“eoh, kau habis dari mana?” tanya Minhyuk yang sedang sibuk memainkan game di notebooknya.
“bertemu teman, hyung kau sedang apa?” Sungjae mendekati Minhyuk.
“bermain game, kau mau join?” tanya Minhyuk.
“tidak, aku ke kamar saja hyung” Sungjae berjalan ke kamarnya.

---

Sungjae POV

Kuamati handphoneku daritadi namun notifikasi email masih belum muncul, ini sudah sore namun
kemana orang itu? Aku meletakan handphoneku di meja dan ku rebahkan diriku di kasur.
Beberapa pikiran seolah-olah sedang melayang-layang di atas kepalaku.
Beberapa hari ini aku tidak bertemu Sooyoung dalam mimpiku, ah tepatnya sejak hari ulang tahunku.
Dia berhutang banyak penjelasan padaku.

Beep..Beep…Beep

Dengan sigap ku bangkit dari kasurku dan ku raih handphoneku. Benar saja, email yang ku tunggu-
tunggu sudah datang.

From : Hakyeon
Sejauh ini aku tidak mau memberitahukan apa nama gejala yang kau alami karena kau sendiri tidak mau
di sebut pasien, jadi begini saja , sepertinya kejadian 10 tahun lalu adalah kunci dimana penyebab kau
mengalami semua ini. Coba tanyakan pada Sooyoung jika kau bertemu denganya, jangan terlalu
memaksanya, dan tanyakan padanya alasan mengapa dia tak datang ke acara ulang tahunmu kemarin..
Fighting~

Kalau begitu saja aku juga tau dasar.

Kembali ku rebahkan diriku di kasur kesayanganku. Perlahan-lahan pandanganku menjadi gelap. Ah aku
sudah tidur sepertinya.

---

Ku buka mataku kembali dan aku berada di tempat yang familiar bagiku, ku berjalan menuju bangku di
dekat pohon rindang disana dan kudapati Sooyoung sedang duduk sendiri disana, wajahnya yang ceria
entah hilang kemana , yang terlukis diwajahnya hanya kegelapan dan kebingungan yang jelas nampak.

“Sooyoung-a?” aku menyapanya dan langsung duduk di sampingnya.

Sooyoung yang nampak terkejut
dengan kehadiranku lantas mengubah raut wajahnya sendiri seolah-olah dia adalah Sooyoung yang ceria
. “Sejak kapan kau ada disini? “ senyumnya terlalu dipaksakan untuk menggambarkan kalau dia baik-baik
saja.

“mengapa kau tak datang ? “ tanyaku datar

“aku kan sudah mengatakanya kau harus percaya bahwa aku ada di sampingmu” Sooyoung tak berani
menatapku, dia bohong, aku tahu itu.

“Sooyoung… tatap wajahku” aku merain tanganya dan menggenggamnya, Sooyoung menatap mataku
dengan ragu.

“beritahu aku yang sebenarnya” aku mencoba untuk mengakhiri semua rasa penasaran yang ku pendam
selama ini.

“tentang apa?” Sooyoung memasang wajah yang menandakan dia tak tahu apa-apa.

“Aku tau kau tidak datang hari itu, aku tau kau datang waktu acara fansignku kemarin dan aku tau kau
pernah datang ke acara debut showcaseku, bagaimana kau melakukanya?” genggamanku semakin ku
eratkan di tanganya.

“apa maksudmu jae?” Sooyoung sepertinya berusaha mengelak.

“Bagaimana cara aku bisa bertemu denganmu di dunia nyata? apa yang terjadi 10 tahun yang lalu?”

“Aku tidak tau , sungguh” Sooyoung berbohong lagi, aku tau itu.

“Tolong beritahu aku…”

“Kau kenapa oppa?” Sooyoung masih memasang wajah seolah dia tak tau apa-apa.

“Apa kau tak ingin bertemu denganku di dunia nyata? apa kau puas dengan kita hanya bertemu disini?
Sebenarnya kau ini apaa Sooyoung-a?!” Aku mulai kehilangan kesabaranku.

“lepaskan!” Sooyoung mencoba melepaskan tanganya dari genggamanku namun kutarik tanganya hingga
dia berada di pelukanku.

“aku sudah seperti orang yang mengalami gangguan jiwa Sooyoung-a, tolong bantu aku buktikan pada
mereka semua, entah kau ini nyata atau hantu , tolong beritahu aku” Aku memeluknya dengan erat.

Mianhae..

hanya kata itu yang keluar dari mulutnya disertai air mata yang jatuh semakin lama
membuat bajuku basah.

Aku juga tak tega membentakmu tadi
Aku tak punya pilihan lain Sooyoung-a
Tolong beritahu aku yang sebenarnya..


You're My Dream [ COMPLETE ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang