-Author POV-Dokter segera datang dan memeriksa kondisi Sooyoung yang sudah tersadar. Setelah memastikan
keadaan Sooyoung sudah baik-baik saja, Suster melepas semua alat-alat yang menancap pada tubuh
Sooyoung. Kini gadis itu sudah mulai bernafas dengan normal .“Aku tak tau mengapa hal ini bisa terjadi, memang keajaiban itu ada, sekarang kita hanya menunggu
kondisinya kembali normal karena mungkin saja dia masih belum bisa menggerakan tangan dan kakinya
karena kondisi otot tubuhnya yang sudah lama sekali tidak di gerakan, kalian harus membantunya dalam
beradaptasi dan melatih dia untuk bisa berjalan kembali” Dokter itu memberikan penjelasan kepada
Ayah Sooyoung dan Sungjae, mereka hanya mengangguk dan mengucapkan terimakasih lalu dokter itu
keluar dari ruangan.Ayah Sooyoung mendekati tempat tidur Sooyoung, duduk di samping ranjang sambil menggenggam
tangan putrinya yang akhirnya kini sudah sadar dari tidur lamanya.“Sooyoung-ah” panggil Ayah Sooyoung dengan nada yang lembut. “Kau ingat siapa aku?”
“Appa…” jawab Sooyoung dengan lirih.
“Kau tau siapa namja itu?” Tanya Ayah Sooyoung lagi.
Wajah Sooyoung mendadak berubah menjadi dingin, dia hanya bisa diam menanggapi pertanyaan
ayahnya.Sungjae yang memandang Sooyoung daritadi merasakan sesuatu yang tidak enak.
Sooyoung menggelengkan kepalanya pelan.
Bukan main terkejutnya Sungjae melihat reaksi Sooyoung yang tidak tau tentang dirinya. “Sooyoung-
ah…ini aku…kau tak ingat aku?” Sungjae berusaha membantu Sooyoung untuk mengingat tentang
dirinya, suaranya gemetar karena takut Sooyoung akan melupakanya.“Nuguseyo?” tanya Sooyoung lemah.
Sungjae tak bisa berkata apa-apa lagi, lemas , itu yang dia rasakan di seluruh tubuhnya.
“Dia Yook Sungjae, kau tak ingat?” Ayah Sooyoung mencoba untuk membantu Sooyoung mengingat
tentang Sungjae.“Yook…. Sungjae…” Sooyoung menatap kosong ke arah namja yang masih membeku di tempatnya. “dia
anak kecil yang menolongku….kenapa…dia…..berubah…” kata Sooyoung lemah.“Kau sudah koma bertahun-tahun sayang…tentu saja Sungjae sudah tumbuh menjadi namja yang
keren…benar kan?” Ayah Sooyoung berusaha untuk tegar karena kenyataanya ingatan Sooyoung masih
berada di usianya yang 10 tahun , wajar saja dia masih mengingat Sungjae adalah sosok anak kecil yang
seumuran dengan dia.Wajah Sooyoung nampak terkejut mendengar itu “Selama itukah?” tanya Sooyoung .
“Iya sayang namun jangan khawatir, appa dan Sungjae akan memastikan kau akan baik-baik saja “ Ayah
Sungjae membelai rambut Sooyoung dan tersenyum “Ayah mau ke kamar mandi sebentar” Ayah
Sooyoung pergi ke kamar mandi meninggalkan Sooyoung dan Sungjae sendirian.Sungjae tiba-tiba tertawa sendiri selepas Ayah Sooyoung pergi meninggalkan mereka , Sooyoung
mengerutkan dahinya melihat kelakuan namja aneh yang katanya dia Yook Sungjae, anak kecil yang
menolongnya.“Sooyoung-ah aktingmu bagus sekali” tawa Sungjae.
“Apa yang kau maksud Sungjae?” tanya Sooyoung.
“kau pasti berpura-pura tidak mengingatku”
“Aku ingat…..kau yang sudah menolongku kan? Sekarang kau berubah menjadi lebih keren” Sooyoung
tersenyum.“Hanya itu? Kau tak ingat? kau selalu ada di mimpi…” Sungjae tak melanjutkan kata-katanya. “Lupakanlah”
“Mimpi? Aku tak mengerti..” tatapan Sooyoung cukup membuktikan bahwa dia sedang tidak berbohong.
Apakah semua yang dilakukanya di dalam mimpi Sungjae hilang begitu saja? Dia tak mengingatnya? Jika
ku paksakan apakah aku akan menyakitinya? Sungjae masih bergelut dengan pikiranya.
KAMU SEDANG MEMBACA
You're My Dream [ COMPLETE ]
Fanfiction"SADARLAH DIA HANYA MIMPI SAJA YOOK SUNGJAE!" Setiap hari ku harus mendengar kata-kata seperti itu... Memang mereka tak sepenuhnya salah begitu juga diriku ini.. Apakah salah jika aku menyukai seseorang di dalam mimpiku? Apakah salah jika selama...