"Ah.. Ugh.. pe.. lan.. pelan tu.. tuan", seorang pemuda manis tengah terbaring, mendesah dibawah seorang Pria yang nampak sudah dewasa. Tubuh bagian selatan sang pria terus memanjakan lubang pemuda tersebut.
"Ck.. Ah.. Diamlah dan nikmati saja. Ah.. Lagipula kau juga menyukainya kan?"
'plak'
Si pria menampar bokong sintal si pemuda. Bahkan gerakan tubuhnya juga semakin cepat. Si pemuda tampak sekali kewalahan menanggapi hasrat pria dewasa yang tengah menyetubuhinya. Namun sang pemuda juga tak mau kenikmatan dunia ini cepat berakhir. Lihat saja, bukannya mendorong si pria menjauh, justru si pemuda mengaitkan kedua kakinya ke punggung si pria. Perbuatannya ini menyebabkan penis pria tersebut masuk semakin dalam, dan tubuh mereka juga semakin rapat. Si pria justru menyeringai menanggapi lawan mainnya yang agresif.
"kau benar-benar nakal Gaara. Aku akan menghukummu.", Gerakan pria itu semakin brutal. Sedangkan pemuda yang bernama Gaara hanya dapat mendesah tak terkendali. Tubuhnya terlonjak seiring dengan gerakan pria di atasnya. Wajahnya memerah karena hasrat. Peluh membasahi tubuh putihnya, membuatnya semakin menggiurkan. Mulutnya terbuka tak henti menyuarakan kenikmatan duniawi. Air liur sudah menetes hingga menuruni lehernya.
"Tu..tuan, a..ku ke..luar.", Gaara semakin mendongakkan wajahnya, tanda ia akan sampai.
"Se..sedikit lagi sayang ughh..", setelah beberapa sodokan lagi, mereka akhirnya keluar bersama. Si pria mengeluarkan cairannya di dalam tubuh Gaara, sedangkan Gaara memuntahkan cairannya membasahi tubuh mereka.
Setelah mengambil beberapa napas, Gaara beranjak dari ranjang, kemudian membenahi pakaiannya. "Kau mau kemana?", tanya si pria. "Waktuku sudah habis untuk tuan. Ada pelanggan lain yang menungguku. Permisi.", setelah berpamitan dengan sopan, Gaara beranjak pergi.
'sreet'
Saat Gaara menyentuh dauh pintu, seseorang menariknya dari belakang. "Tunggu. Kukira waktuku masih tersisa tujuh menit lagi. Kau tidak boleh korupsi waktu, cantik.", Pria itu menyeringai. Gaara melihat lagi jam digital yang terletak di samping tempat tidur. Dan ternyata benar, dia pergi terlalu cepat dari waktu yang ditentukan. Ia akhirnya hanya dapat menghela napas.
"Tuan ingin saya melakukan apa? Kita tidak mungkin bercinta lagi hanya dalam tujuh menit.", Gaara menatap pria dihadapannya. "Kau kira aku ini maniak seks? Ya, meski ku akui demikian. Tapi, aku cukup lelah hari ini untuk melakukan seks berlebih.", si pria melepaskan tangan Gaara. Ia berjalan memunguti pakaiannya yang berceceran, kemudian memakainya kembali.
"Kemarilah! Bisakah kita mengobrol beberapa hal?", si pria sudah duduk di sofa dekat ranjang. Tangannya menepuk tempat duduk sebelahnya. Gaara yang mengerti maksud si pria, melangkahkan kakinya dan duduk di sebelah pria tersebut. "Neji. Hyuga Neji.", Gaara hanya memandang bingung si pria.
"Ck. Itu namaku. Namaku Hyuga Neji. Usiaku 24 tahun.", Gaara hanya tersenyum menanggapi perkataan Neji. "Maukah kau mendengarkan ceritaku? Mungkin akan sedikit panjang untuk sisa waktu kurang dari tujuh menit. Meskipun tidak semuanya, aku tetap ingin kau mendengarnya.", Neji memandang Gaara sejenak. Gaara dapat melihat sekilar sinar kesedihan dari matanya. Gaara menduga bahwa ini bukanlah cerita yang menyenangkan. "Aku akan berusaha untuk mendengarkan tuan.", Neji tersenyum dengan respon positif dari Gaara.
"Sejujurnya ini bukanlah kisahku. Entah aku harus menyebutnya takdir atau apa. Yang jelas, aku sangat tidak menyukainya. Dia adalah orang yang sudah kuanggap sebagai saudara, yang bahkan saudara kandungnya tak pernah meliriknya. Dia sudah kuanggap sebagai keluarga, yang bahkan keluarganya hanya menginginkan penderitaan untuknya. Seharusnya Dia sudah sempurna. Namun tak ada yang bisa menganggap kesempurnaanya. Sedikitnya aku merasa kasihan padanya. Namun, aku juga bahkan tak bisa melakukan apapun.", Gaara sungguh tak mengerti arah pembicaraan mereka. Siapa Dia yang dimaksud oleh Neji? Tujuh menit terakhir yang mereka habiskan dengan obrolan. Gaara mendengarkan dengan seksama.

KAMU SEDANG MEMBACA
Whose Fault [sasunaru]
أدب الهواةInspired from movie. Semua usaha yang kulakukan sia-sia. Aku sudah berusaha untuk menjadi orang yang sempurna. Namun, tak ada yang menghargai usahaku. Tak ada yang mau memandang kelebihanku. Semua hanya memandang kekuranganku. Mengapa? Mengapa merek...