Awal Masalah

260 23 6
                                    

-----Happy Reading-----

Whose Fault
Pairing: sasunaru
Rate: M
Warning: Yaoi/boyxboy/homo, mengandung kekerasan, bahasa tidak jelas, EYD tercerai berai.

-----Happy Reading-----

Gaara nampak berjalan anggun di koridor okiya. Bibirnya menyunggingkan senyum tipis yang indah mengingat pria berambut panjang yang sering memesannya. Saat asyik melamun, ia melihat Naruto yang baru keluar dari ruangan Okaa-sama.

"Naruto!", panggil Gaara ketika Naruto tak menyadari keberadaannya. Naruto yang merasa dipanggil menolehkan kepalanya, kemudian tersenyum tipis. "Kau mau kemana Gaara?", tanya Naruto.

"Aku ada pelanggan. Kau sendiri? Apa yang kau lakukan di ruangan Okaa-sama?", Naruto paham yang dimaksud Gaara dengan pelanggan. Dan ia tak ingin menanyakannya lebih jauh. Gaara memang sering melayani pelanggan yang ingin melepas hormonnya.

"Okaa-sama ingin aku menemui seorang pelanggan juga.", jawab Naruto santai.

"Okaa-sama memintamu secara pribadi?", tentu saja Gaara heran. Okaa-sama tidak pernah meminta langsung jika bukan karena tamu penting, atau melakukan hal-hal baru untuk geisha disini. "Jadi, pelanggan khusus atau pelanggan cabul?", Naruto menggeram sebal pada Gaara. Lihatlah itu, Gaara dengan mulut vulgarnya. Dan apa-apaan wajah dingin tanpa ekspresi itu? Ingin rasanya Naruto menarik pipi Gaara berlawanan sehingga wajah itu bisa menampakkan senyum.

"Ck. Kau memang paling bisa membuatku kesal Gaara. Sudah sana! Temui saja pelangganmu.", Naruto mendorong bahu Gaara dari belakang, sedangkan Gaara hanya tersenyum geli. Tak ingin membuat Naruto semakin kesal, Gaara segera meninggalkan Naruto setelah berpamitan.

Setelah sedikit menggoda Naruto, Gaara melanjutkan jalannya. Ada pelanggan yang menunggunya, dan ia tak ingin kena marah karena tak profesional. Berbicara tentang pelanggannya kali ini, izumi-san, pelayan pribadi Okaa-sama, mengatakan ada dua orang. Maksudnya, aku akan melayani dua orang sekaligus, 'threesome' . Gaara sedikit bergidik ketika memikirkan tubuhnya akan dinikmati oleh dua orang.

Setelah berjalan beberapa saat, tibalah ia di depan pintu kamar vvip pelanggan yang memesannya. Ia mengetuk terlebih dahulu, sebelum masuk. Saat mendapat tanggapan dari dalam, ia membuka pintu dan masuk dengan perlahan. Ia berbalik sejenak untuk menutup kembali pintu dan menguncinya. Saat masuk lebih dalam, ia melihat seorang pria dewasa yang tengah duduk di ranjang dengan santai. Sedangkan yang lebih muda berdiri sambil menatapnya tak percaya.

'Deg'

"K..kyuu-nii?", Gaara membelalakkan matanya ketika mengenali pria yang lebih muda. Matanya mengembun seketika. Tidak mungkin orang yang paling dibencinya berada dihadapannya. Orang yang menghancurkan hidupnya, menghancurkan harga dirinya, dan orang yang pernah ia anggap sebagai pelindungnya.

"G..Gaa-chan.", Kurama melangkah mendekat ke arah Gaara, namun Gaara memundurkan langkahnya. Sungguh, Gaara sangat membenci sosok dihadapannya. "Gaa-chan.", Kurama hanya menatap sendu Gaara yang menghindarinya.

"Apa lagi yang kau inginkan? Belum cukupkah kau sudah membuatku seperti ini? Apa lagi yang kau harapkan dari pelacur sepertiku?", dingin. Gaara berkata dingin dengan ekspresi yang sulit dibaca. Fakta menyakitkan yang Gaara ucapkan seakan menyayat hati Kurama.

"Gaa..",

"JANGAN PERNAH MENYEBUT NAMAKU!", bentakan Gaara membuat Kurama bungkam. Ia terluka melihat mata Gaara yang memerah menahan amarah dan luka. Dan mirisnya, ialah penyebabnya. Gaara sudah ia anggap seperti adiknya sendiri. Kurama menyayanginya melebihi keluarganya.

Adik huh? Keluarga? Ingin tertawa rasanya jika Kurama berani menyebut dua kata tersebut. Bahkan, adik kandungnya saja tak ia anggap. Ia merasa benar-benar seperti manusia brengsek. Kurasa bukan seperti lagi. Tapi, ia memang brengsek.

Whose Fault [sasunaru]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang