Chapter 1 - Familiar

4K 100 0
                                    

Segerombolan pria berjas hitam keluar dari sebuah bangunan perkantoran, ditengah gerombolan tersebut terdapat ketua mereka Yumei Ren, Ketua dari Yumei Grup. Yumei Grup adalah salah satu organisasi yang disegani di Jepang. Bisnis properti hingga bisnis gelap, semua kalangan mengetahui tentang grup tersebut. Ren sebagai ketua menambah pamor karena Ia terkenal dengan ketampanan, kepintaran, sifat dingin, tidak kenal ampun, dan kesuksesan nya.

Ketika Ren akan memasuki mobil tiba-tiba Ia berhenti.

"Ken, urus semua masalah tadi setelah itu temui aku sejam lagi."

"Baik, bos"

Dengan itu setelah Ren pergi Ken masuk kembali kedalam gedung menyelesaikan tugasnya.

🌸🌸🌸

Ren keluar dari mobilnya dan berjalan kesuatu tempat. Tempat yang selalu Ia kunjungi pada tanggal yang sama setiap tahunnya. Ketika Ia tiba tempat tersebut Ren melihat seseorang berdiri di depan tempat yang tak jauh dari tempat yang akan Ia datangi, lalu Ia berhenti dan mengamati sesosok figur tersebut.

Seorang remaja dengan rambut coklat dan memiliki badan yang terbilang tidak begitu berisi. Ia menggunakan hakama yang terlihat kebesaran sehingga sedikit menunjukan kulitnya yang terlihat mulus dibalik kain yang hanya disatukan oleh ikatan hakama yang terlihat diikat secara terburu-buru itu.

Ren menelusuri remaja tersebut dari bawah hingga keatas. Ia melihat sorot mata wajah remaja itu memandangi gundukan tanah di depannya dengan sorotan mata yang mencerminkan kesedihan mendalam dan Ren dapat melihat lelehan airmata yang berada disudut matanya.

Tiba-tiba remaja tersebut seperti tersadar akan keberadaan Ren lalu menolehkan kepalanya hingga mata mereka bertemu. Ren memandang dalam dan lama kedalam bola mata coklat hazelnut remaja tersebut begitupula sebaliknya.

Tiba-tiba saja remaja tersebut tampak ketakutan dan Ren secara reflek memalingkan muka ke arah mata anak tersebut melihat tetapi Ia tidak melihat apa-apa. Ketika Ren memalingkan wajahnya kembali untuk melihat remaja itu ia sudah menghilang.

Ren tidak ambil pusing dan langsung berjalan ketempat tujuannya. Ia meletakkan bunga yang Ia bawa dan melihat dengan wajah datar ke arah papan nama kuburan tersebut. Ia berdiri lama disana tanpa mengucapkan sepatah kata pun.

drtt ... drttt

Ren meletakkan handphonenya ditelinga tanpa mengalihkan matanya

"Ada apa?"

"................."

"kerja bagus, terus awasi dia."

Setelah Ren menutup teleponnya Ia bergegas meninggalkan tempat itu tanpa menoleh sekalipun kebelakang kembali.

🌸🌸🌸

Ren berjalan memasuki ruang kerjanya, kemudian Ia merebahkan dirinya diatas kursi sofa dan mulai menyalakan sebuah rokok.

Ia menyulut rokoknya sembari ingatannya kembali ke beberapa jam yang lalu ketika di pemakaman. Ren mengingat wajah remaja yang tidak bisa hilang dari benaknya semenjak Ia melihat remaja tersebut. Wajah familiar yang seakan membuatnya larut dalam sorot muka remaja tersebut.

Ketika Ia masih larut dalam pemikirannya, Ia mendengar suara pintu diketuk.

"Masuklah."

Jawab Ren tanpa melihat kearah sosok tersebut karena Ia tahu siapa orang yang berani mengganggunya tersebut.

"Tidak biasanya kau melamun seperti itu, Ren?"

Kata orang tersebut sembari berjalan kearah Ren dan duduk di bangku sebrang Ren.

Void HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang