Seminggu kemudian acara pernikahan Ren dan Aki berlangsung secara tertutup. Hanya segelintir orang terdekat yang menghadirinya. Acara berlangsung di kediaman Takazawa.
Aki kini berdiri di depan Pria yang sekarang sudah resmi menjadi suaminya. Walaupun terasa tidak nyata namun Aki hanya dapat menerima takdirnya. Aki menundukan kepalanya. Tidak dapat dipungkiri Ren terlihat gagah dengan kimono hitam adat yang digunakannya. Sedangkan Aki memakai kimono putih dengan tudung yang menutup kepalanya. Biasanya yang menggunakan pakaian seperti yang Aki gunakan adalah pengantin wanita. Namun disini walaupun Ia seorang pria, posisinya adalah sebagai seorang istri jadi Ia tidak dapat melawan. Wajahnya diberikan sedikit polesan. Aki sampai tidak berani menatap kearah cermin karena malu akan dirinya yang Ia yakin pasti tidak pantas dengan semua yang sedang Ia kenakan.
Acara berlangsung dari pagi hingga siang hari dan diakhiri dengan makan siang bersama. Para kerabat kedua belah pihak telah meninggalkan mansion Yakazawa hingga disana hanya tersisa beberapa orang saja. Sedangkan kedua mempelai kini masih berada di meja paling depan dengan posisi berhadap-hadapan di meja yang menjadi tempat keduanya telah selesai menyantap makanannya masing-masing.
Tidak ada yang memulai pembicaraan. Mereka berdua sama-sama terdiam. Sejak saat Aki keluar dari ruang rias dan bertemu dengan Ren, pria itu belum juga mengeluarkan suara sedikit pun. Ritual pernikahan mereka ikuti dengan hening dan tenang. Hingga ritual meminum cawan dilakukan dengan Kai yang hanya sedikit mengangkat wajahnya lalu menundukkannya kembali. Ren hanya mengeluarkan suara saat pembacaan sumpah setia dan perjanjian pernikahan berlangsung tadi begitupula Aki. Setelah selesai mereka berdua dibawa ke tempat dimana pesta tertutup itu dilaksanakan dan berakhir didepan meja tempat keduanya sekarang hanyut dalam pemikiran masing-masing. Aki merasa sendari tadi Ren menatap kearahnya sehingga Ia tidak berani mengangkat wajahnya.
"Aki-sama."
Aki terhenyak dari pikirannya ketika mendengar namanya disebut. Aki memalingkan muka ke sampingnya dan mendapati Taka yang sedang bersila disampingnya.
"Saatnya bersiap." Lanjut Taka.
Aki yang mengerti pun menganggukan kepalanya ke arah Taka dan segera berdiri.
"Re-Ren-san... A-Aku pamit dulu."
Aki berbicara sembari memilin ujung kimononya dan hanya dijawab gumaman oleh Ren. Aki pun berjalan mengikuti Taka yang membawanya ke kamar yang sudah disediakan sementara untuknya. Begitu memasuki kamar itu Aki dapat melihat sebuah tas yang berada di pojok kamar yang diyakini berisi barang-barang kepemilikannya selama berada di mansion Takazawa. Tas yang tidak begitu besar dan hanya satu buah tas untuk semua barangnya. Aki tersenyum miris namun segera menetralkan kembali mimiknya saat menyadari Taka sudah berhenti berjalan dan akan segera berbalik ke arahnya.
"Saya akan membantu Aki-sama berganti pakaian."
"Tidak perlu Taka-nii aku bisa menggantinya sendiri."
Taka pun mengangguk dan berjalan untuk mengambil pakaian ganti sementara Aki membuka atribut pengantinnya. Taka menyerahkan hakama baru ke Aki, belum sempat Aki bertanya, Taka menjelaskannya.
"Ini dari Kizuto-sama. Beliau menyuruh anda untuk memakai ini didepan Ren-san.
Ah..Aki paham tidak mungkin Ia menggunakan pakaian lamanya di depan kolega Pamannya. Aki langsung memakainya kemudian Taka membantunya menghapus riasan di wajahnya sesuai instruksi wanita yang tadi pagi membantu Aki berhias.
"Ah, Kizuto-sama juga meminta saya memberikan ini pada anda Aki-sama. Beliau berpesan untuk mengikuti instruksi yang nanti akan diberitahukan kepada anda melalui handphone ini. Anda harus berhati-hati agar benda ini tidak diketahui Ren-sama."
KAMU SEDANG MEMBACA
Void Heart
RomanceWARNING! Kata-kata kasar dan kotor (Boyxboy) bagi yang jijik harap tidak melanjutkan! --------------------- Menikah harusnya menjadi sesuatu yang membahagiakan. Tetapi tidak untuk Aki. Pernikahan atas perjodohan bisnis yang diawali oleh kebohongan...