Chapter - 04

57 7 0
                                    

saat hujan redah Tazkiyah dan fadhal pun berpisah, tazkiyah menuju warung pak siwi dan telah membeli jagung bakar yg diminta om doni.

Sa'at Tazkiyah sampai ke pantai dia tak melihat keluarga junior. Ia pun menelpon Junior.

"Haloo..!! Junior kalian dimana aku cariin dipantai gak ada!"

"Kita udah nyampe dirumah ki, ma'af baru bilang ke kamu, kamu sihh kelamaan, udah buruan pulang . "

"Yaaaa.!! 😞😒 ok ok aku pulang. "

Tazkiyah sedikit kesal dengan junior dan orangtuanya.

"Baru tinggal beberapa minggu sama mereka aja udah nyebelin gini apalagi selama-lamanya 😒." Ucap Tazkiyah dalam hati.

*
*
*

KEESOKAN HARINYA

Irsan pagi-pagi sudah menjemput Tazkiyah.

Tokk...tok..tok...( suara ketukan pintu )

Cekrek.. ( suara pintu dibuka. )

"Eh Irsan, ada perlu apa pagi-pagi gini kesini? " tanya tante meli.

"Anu....tante..."

"Anu anu apa?"

"Aku mau jemput Tazkiyah tante biar barengan kesekolah ."

"Irsan, tante tau kamu memang dan Tazkiyah berteman, tapi Tazkiyah nanti diantar sama Junior, tapi karena kamu udah disini ya gak apa-apa kamu kesekolah barengan ama Tazkiyah."

"Makasih tante."

Tazkiyah dan junior keluar dari dalam rumah dan siap berangkat, mereka melihat irsan dan ibunya junior sedang berbincang-bincang.

"Eh san, kok kamu disini.? " tanya junior.

"Aku mau kesekolah bareng kalian berdua. " jelas irsan.

"Yaudah yuk jalan, ma nior berangkat ke sekolah dulu ma ."

"Iya hati-hati ya sayang."

*
*
*

Setelah junior mengantarkan Tazkiyah dan irsan kesekolah mereka, junior langsung menuju kesekolahnya.

Irsan dan Tazkiyah berjalan sambil membahas sesuatu.

"San kamu ngapain sih kerumah junior? Kalo tante meli curiga gimana? " ucap tazkiyah dengan sedikit nada meninggi.

"Gak bakalan kok, aku kan kangen sama kamu jadi aku dateng dong." Jelas Irsan.

"Disekolah kan bisa.?"

"Udah bruan masuk ke kelas, jangan genit ya." Ucap irsan sambil mngelus lembut kepala (rambut) Tazkiyah.

*
*
*

PULANG SEKOLAH

Irsan menyuruh Tazkiyah untuk menelfon junior agar tak menjemputnya.

Sebelum pulang kerumah Irsan mengajak Tazkiyah makan siang di sebuah Cafe.

Saat di Cafe mereka berdua makan sambil suap-menyuap, tante meli yang kebetulan berada juga di cafe tersebut melihat kemesraan dari mereka berdua. Ia pun memotretnya .

Setelah itu tante meli pun beranjak pergi dari cafe tersebut. Tazkiyah dan irsan tak mengetahui bahwa tante meli melihat mereka.

*
*
*

DI RUMAH

Tazkiyah sudah sampai dirumah dan irsan yang mengantarkannya pulang.

"Siang Tante."

"Sini kamu!!"

"Maaf tante, ada apa ya."

Tanpa banyak bicara tante meli pun menarik rambut Tazkiyah.

"Ah..sakit tante..tolong lepasin tante."

"Kamu pacaran kan sama irsan? Hah?iya kan? Ngaku kamu?"

"Tante aku minta maaf. Tolong lepasin tangan tante dari rambutku. "

"Sini kamu gak usah banyak bicara. "

Tante meli membawa Tazkiyah ke kamarnya tanpa melepaskan rambut Tazkiyah, setelah sampai dikamar tante meli mendorong tubuh Tazkiyah ketempat tidur dan menguncinya dari luar.

"Kamu gak bisa lagi keluar kamar, tante gak bakal Kasih kamu makan, dan besok kamu gak boleh kesekolah." Teriak tante meli dari luar kamar. 

*
*
*

Sudah larut malam dan Tazkiyah belum makan.

"Ya tuhan, kenapa harus aku yang mengalaminya😥."

Tangis Tazkiyah membasahi pipinya.

Junior yang mendengar suara tersebut langsung menuju kekamarnya tapi terkunci.

"Ki..kiki...? Buka pintunya!! Kamu kenapa? Pleasee jangan bikin aku khawatir."

Tiba-tiba tante meli pun datang.

"Junior, kamu ngapain di sini? Biarin aja dia, paling dia rindu sama mama papanya jadi nangis. "

"Ma, apa sih yg sebenarnya terjadi sama kiki ?"

"Kamu itu banyak ngomong ya udah sana tidur besok sekolah. "

"Gak aku mau..!!"

"Junior...!!! " teriak ibunya

"Ma, kiki tuh lagi nangis, seharusnya di situasi sekarang ini kita bersamanya. "

"Kamu ini udah berani ngelawan mama ya? Mama yang ngunciin dia, mama yang marah sama dia."

"Mama kenapa sih jahat gitu sama kiki?"

"Dia itu selingkuhin kamu, dia pacaran sama Irsan. "

"Apa?? "

Junior terdiam beberapa saat.

"Gak mungkin, kiki itu orangnya gak kayak gitu."

"Terus ini apa??" Ucap ibunya sambil menunjukkan foto kemesraan Tazkiyah dan Irsan.

"Dengar baik-baik junior, mama sayang sa kamu jadi mama ngelakuin ini buat kamu."

"Tapi caranya gak kayak gini.! "

Tazkiyah hanya bisa menangis dan mendengar pertengkaran antara junior dan ibunya.

*
*
*

Jam dinding menunjukkan pukul 02:15..

Tazkiyah yang tak bisa tidur, ia pun menelpon ibunya.

"Halo, ki... ada apa? "

"Halo ma, hu..hu..hu..hu..😥😥😞😞."

Ucap Tazkiyah ketika Mendengar suara ibunya. Ia tak bisa menahan cairan bening Yang mulai keluar dari mata indahnya.

"Halo ki kamu kenapa sih? Kok nangis? Sayang...kamu dengar suara mama gak? " kata ibunya dengan khawatir.

"Mama, aku kangen sama mama dan papa, cepat pulang ma 😥😥."

"Oh jadi kangen yah kamu, udah-udah jangan nangis lagi, mama gak suka kalau kamu ngilangin senyum dari wajah kamu..mama disini sama papa juga kangen banget sama kamu, mama janji akan pulang keindonesia dan ketemu sama kamu, tapi setelah papamu sembuh." Ucap ibunya agar menyenangkan hati anaknya.

"Iya ma, kiki selalu berdoa buat kesembuhan papa, I love you 😥💗."

"Yaudah kamu tidur aja, pasti disana udah larut malam."

"Iya.😥😥."























Hallo Readers...!!
Pleasee give me your Vote and Give Your comment for my Story, Okayy!! 😄😘😍💞

Saving in your Library please 😄😄

See You 👋👋

The Rain ( Hujan ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang