Chapter - 05

57 8 0
                                    

Keesokan harinya

Tante Meli membawa makanan ke kamarnya Tazkiyah, setelah itu ia dan suaminya yaitu om doni pergi ke sebuah acara pernikahan temannya tante meli, sedangkan junior harus kesekolah.

"Junior, mama dan papa pergi duluan ya, jangan lupa rumahnya dikunci kalau mau kesekolah. "

"Iya ma." Ucap junior tak bersemangat.

*
*
*

Junior ternyata hanya memakai seragam sekolah saja, ia tak berangkat kesekolah namun kekamar Tazkiyah.

"Tazkiyah...!! Kamu yang sabar ya..aku cari kuncinya dulu. "

Tazkiyah yang mendengarkan suara junior pun menuju ke pintu dan menyandarkan badannya kepintu.

Sementara itu Junior sedang berusaha mencari kunci keseluruhan punjuru rumah, tapi ia tak menemukannya.

Junior yang lelah pun menyandarkan badanya ke pintu. Kini Tazkiyah dan Junior saling menyandar dengan berbalik belakang, yang dipisahkan oleh sebuah pintu.

"Tazkiyah...!! Aku minta ma'af karena tidak menemukan kuncinya. "

"Tak apa, itu bukan salahmu. "

"Aku sebenarnya sudah mengetahui hubunganmu dengan Irsan, tapi aku hanya bisa berdiam. "

"Aku juga minta maaf, karena membuat goresan luka kecil di hati mu, aku tau itu pasti menyakitkan."

"Ya, sangat menyakitkan, apa kau ingin mengetahui sesuatu dariku.??"

"Apa?"

"AKU MENCINTAIMU ❤."

"Apa kah aku masih pantas untuk kau cintai setelah aku melukai perasaanmu?"

"Aku tidak tau, aku hanya tau hati ini mencintai mu, berjanjilah padaku bahwa kau akan memutuskan Irsan, aku takut kau juga akan merasakan sakitnya hati ketika mengetahui apa yg dilakukan irsan padamu. "

"Memangnya apa yg dia lakukan padaku? "

"Aku tidak mampu mengatakannya padamu, karena hatimu akan lebih terluka ketika mengetahuinya, biarlah waktu yang akan menjawab. "

Mereka berdua pun terdiam, hingga akhirnya Junior tertidur.

Tazkiyah berdiri perlahan , ia membuka jendela kamar, dan melompatinya, ia berhasil kabur dari rumahnya junior.

Ia berlari dengan sekencang mungkin, ia menuju rumahnya Irsan, namun hujan mulai turun dan mulai membasahi badannya.
Napasnya memburu, ia bh beristirahat didekat pohon besar, ya pohon itu adalah tempat bertemunya Tazkiyah dan Fadhal.

Tazkiyah mulai menangis, suara tangisannya dan suara hujan menyatu.

Tiba-tiba ia tak sengaja melihat Irsan dan seorang wanita memakai 1 payung, mereka berciuman..

Hati Tazkiyah sakit...sakit...dan sakit.
Kini sebuah luka besar muncul melukai Cinta suci yang dijaganya.

"Apa ini luka yg dibilang junior tadi..
Hah...ini,😥😥 ini benar-benar sakit.😥😥."

Tazkiyah memukul-mukul dadanya yang terasa sesak.

Irsan dan wanita itu masih larut dalam ci*man mereka.

Tazkiyah semakin terisak-isak, ia tak kuasa lagi menahan apa yg dilihatnya, saat iya berlari kearah irsan, tiba-tiba ia terjatuh karena tali sepatunya yg terlepas.

Irsan dan wanita itu belum lagi menyadari kehadiran Tazkiyah , mereka melepas c*uman, dan mulai berlari meninggalkan tempat tersebut.

Tazkiyah masih duduk terdiam, seorang pria dengan payung berwarna Biru langit swbelumnya , itupun datang, ya dia adalah Fadhal, tapi kali ini payungnya berwarna biru laut.

Tazkiyah menengok keatas ( wajah Fadhal ) .

"Fadhal??." Ucap Tazkiyah pelan.

"Lagi-lagi kita bertemu, dengan cuaca yang sama, Yaitu HUJAN.
Apa kamu ingat Tazkiyah, ini adalah tempat kita bertemu, iya kan? Woahh.. rasanya ini seperti takdir tuhan." Ucap pria yg bernama fadhal itu.

Tazkiyah pun perlahan berdiri, mereka saling menatap, hingga akhirnya Fadhal menyuruh Tazkiyah memegang payungnya sementara.

"Ini pegang dulu payungnya..! " ucap fadhal

Tazkiyah hanya menuruti saja tanpa banyak bicara, karena suasana hatinya tak mendukung.
Fadhal pun duduk dibawah tepat di depan kakinya Tazkiyah dan mengikat tali sepatunya yang terlepas.

Tazkiyah melihat cara fadhal mengikat tali sepatunya, sangat berbeda dari yang lain.

"Aku akan mengingatnya, ingat bagaimana cara kamu mengingat tali sepatu ku." Gumam Tazkiyah.

"Apa.." tanya fadhal sambil menoleh ke Tazkiyah.

"Tidak ada apa-apa. "

"Aku seperti mendengar sesuatu. "

"Itu hanya suara hujan. Oh indahnya hujan." Ucap Tazkiyah sambil menjulurkan tangannya merasakan dinginnya hujan ditambah senyuman kecil yg baru dibuatnya.

"Aku akan mengingat senyum manismu." Ucap Fadhal dalam Hatinya.














Hallo Readers...!!
Pleasee give me your Vote and Give Your comment for my Story, Okayy!! 😄😘😍💞

Saving in your Library please 😄😄

See You 👋👋

The Rain ( Hujan ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang