4 : Tears

71 11 12
                                    

Aku pernah jatuh cinta terlalu dalam.
Dan pada akhirnya aku juga larut dalam kesedihan yang paling dalam karena cinta itu.

-Marvin Adhyastha-

💭

KANTIN tidak pernah terlihat sepi terutama saat jam istirahat tiba. Belum juga hitungan menit setelah bel berkumandang nyaring, semua siswa maupun siswi yang berada di dalam kelas pasti langsung berhamburan keluar dan salah satu tujuan mereka yakni Kantin. Semua spot tempat duduk pasti habis terisi oleh para murid SMA Alexis dengan tujuan yang berbeda-beda.

Mengapa? Karena tujuan mereka semua ke sini tidak sepenuhnya untuk membeli makanan atau minuman yang dijual di kantin. Tujuan mereka berbeda, mau tau?

1. 50% riset mengatakan bahwa para murid terutama siswi perempuan yang bergerombol datang ke kantin hanya untuk mencuci mata. Melihat para pria-pria most wanted di sekolahnya sedang tebar pesona mencari mangsa untuk dijadikan bahan modusan. Begitu juga sebaliknya.

2. 30% riset berikutnya mengatakan bahwa rata-rata murid yang memang memiliki niat untuk membeli makanan dan minuman hanya beberapa persen saja. Ada juga yang hanya menumpang makan di tempat duduk yang disediakan oleh kantin. Mungkin  karena mereka bosan dengan suasana kelas?

3. 15% riset  berikutnya mengatakan bahwa dari sekian banyak persentase diatas, sisa 15% melakukan kegiatan random. Ada yang numpang pacaran, numpang wifi, malakin makanan orang, ngegosip dan lain-lain.

4. 5% riset mengatakan sisa dari semua persentase diatas adalah melakukan semua hal yang mencangkup persentase diatas. Lain kata, maksud dari melakukan semua hal yakni beberapa murid yang masuk kategori persentase ini datang ke kantin untuk mencuci mata sekaligus membeli makanan lalu menumpang pacaran atau menumpang wifi dan memalak minuman orang lain.

Marvin, Ariel, Chandra dan juga Radit masuk kedalam persentase di kategori ke empat. Kategori terakhir.

Bisa dilihat dari hal yang mereka lakukan kini, Chandra dan Radit sibuk memalaki makanan dan minuman adik kelas atau teman sebaya mereka yang dikatakan culun. Menurut mereka dengan cara ini uang saku mereka aman. Tidak perlu bersusah payah merogoh kantung untuk membeli makanan atau minuman demi mengisi perut yang sudah demo. Cukup dengan cara menghampiri adik kelas atau bahkan teman mereka yang memang biasa dijadikan target maka selesai, perut selamat dompet pun aman.

Ariel yang sedang sibuk mencuci mata dengan mengedarkan pandangan ke sekitarnya, alih-alih melihat cewek cantik ia akan langsung mengedipkan matanya. Modus? Oh tentu saja. Bukan Ariel jika tidak memiliki hobby untuk mengoleksi para wanita.

Dan Marvin? Kali ini ia sedang sibuk menyantap bakmie ayam yang ia pesan di Mang Sadi, sambil memegang handphonenya menumpang akses wifi agar dapat memainkan mobile legend serta digelendoti oleh Ressya sepanjang harinya.

Membosankan? Jika Marvin harus menjawab dengan jujur, maka jawabannya adalah iya.

Sebenarnya ia masih tidak bisa menerima kejadian tadi pagi. Kejadian yang membuatnya seketika mengingat gadis masa lalunya.

Mana mungkin, seorang gadis yang kini berada di rumahnya. Menumpang atau lebih tepatnya diberi tumpangan oleh keluarganya memiliki suara, wajah serta bola mata yang sangat mirip dengan kekasih masa lalunya?

Apa Marvin sedang berhalusinasi kali ini?

Jika iya tolong tampar--

Plak

Left UnsaidTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang