Mari berteduh, duhai kekasihku
Bersama rinduku di naungan daun bambu
Di sela angin engkau bertanya,
sampai kapan air mataku reda?
Tapi mendung menawarkan kelu, bungkam bibir ini berkata kataHanya isyarat gerimis menitik jawaban
Tunggulah hingga senja sembuh dari keraguan...