Kekhawatiranmu tentang gerimis yang hendak menikam lukisan diwajahmu tak hilang jua,
Meski berkali kuyakinkan keabadian telah menyatu dengan bola matamu
Masih saja seperti dulu, kepalsuan kau sembah dengan sebatang gincu
Aku justru merasakan kehilanganmu disapu gelombang waktuJika saja aku tak mengenali payung pemberianku dahulu,
Sudah kurenggut penantianmu dengan segudang rasa raguKarna aku tak lagi mengenal wajahmu....