Bunyi alarm membangunkan ku, pada saat aku membuka mata, curtain dikamar sudah terbuka lebar menyilaukan mataku, dan ada suara samar menyapa telingaku "pagi adlin" sapa seorang cowok, oh ya aku tinggal dirumah daffa sekarang, aku belum terbiasa sebenarnya hidup seperti ini.
"pagi juga daf... sekarang jam berapa?"
"masih jam 7 kok"
aku berusaha bangkit dari tempat tidur, aku mengecek handphone ku dan ada 5 missed call dari alan, 15 notification line dari alan.
"well gue udah siapin sarapan bentar lagi gue mau ke kampus, ini kunci apartemen udah gue duplikatin"
"lo ke kampus jam berapa gue nebeng dong mau ke tempat kerja"
"ya udah cepetan mandi gue tungguin" setelah itu dia pergi meninggalkan ku dikamar sendirian, aku bales line si alan nanti aja deh pas di mobil.
Selesai mandi, beresin kamar, aku buru-buru sarapan takutnya gara-gara aku dia telat ke kampus, mending ke tempat kerja pagi-pagi daripada telat. Toko emang buka jam 9 tapi kan harus beres-beres dulu.
"udah siap?"
"udah, ayo jalan" ucapku, lalu dia mengunci pintu, kita berjalan menuju basement. Selama menuju ke mobilnya dia aku mau membalas linenya alan tapi malah dia nelfon aku duluan.
"lo dimana?"
"on the way tempat kerja, ada apa?"
"lo sampe jam berapa?"
"emang ada apaan, nanya-nanya"
"jawab aja kenapa, ribet banget"
"gue selese jam 3, emang ada apaan sih"
"oh ok pokoknya lo jam 3 harus udah selese nanti gue jemput, bye" lalu dia menutup telfonnya.
Dih ini anak ga jelas banget, udah nanyanya maksa, main matiin telfon aja lagi, dikira gue apaan
"tadi siapa yang nelfon?"
"bukan, siapa-siapa. Orang gila" daffa menggelengkan kepalanya dan tertawa kecil.
"eh seriusan orang gila jangan ditanggepin, oh ya nanti gue pulang ga usah dijemput ya"
"sipsiip, kalo ada apa-apa kabarin gue aja"
akhirnya aku sampe di tempat kerja, karena toko belum buka dan yang megang kunci juga belum buka, aku memutuskan untuk pergi ke café 24 jam yang ada di seberang toko, sekalian ngopi-ngopi.
Aku masih penasaran sama si alan emang dia mau ngapain sih pake nanya-nanya gitu, aku mencoba nelfon tapi gak diangkat, aku coba yang kedua kali baru diangkat.
"halo"
"heh tadi gue belom selese ngomong emang kenapa sih"
"nanti gue ceritain"
"ga bisa sekarang apa"
"ga bisa lewat telfon"
"ya udah ketemuan aja di café reguva, sekarang. Gue tunggu" aku matiin telfonnya, ha! Gantian emang enak.
15 menit aku nunggu tapi dia belum dateng juga, ini anak kemana sih, ngaret mulu kerjaannya. Lagi ngomel-ngomel didalem hati dia tiba-tiba duduk didepan ku, rada aneh sih ngeliat dia pakaiannya rapi gini
"jadi, jelasin ke gue"
"ngebet amat dah lo sampe minta ketemuan disini"
"udah cepetan jelasin"
"jadi.. gini... gue ada makan malem gitu sama mitranya tante gue, terus gue disuruh ajak partner or lo bisa bilang pacar"
"maksud lo? Oh jadi gue jadi pacar boongan lo gitu?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Forbidden Love
Fiksi Remajaketika aku mengalami titik terendah, dimana aku hidup sendirian, sebatang kara dan harus membiayai uang kuliah ku nanti, Tetapi semua berubah ketika aku bertemu dengannya, hidupku seperti roller coaster, naik turun, permasalahan bukannya berkurang m...
