Author Pov
Tiva dan Dan beda bagian, Tiva bagian marketing, sedangkan Dan bagian administrasi, sebagai kepala bagian. Meja mereka berhadapan, Dan bisa menatap Tiva dengan sangat jelas, dia bisa melihat senyum manis Tiva. "Tepat sekali permintaanku pada si Bos kali ini. Ga sia-sia deh berdebat dengan Evin kemarin." batin Dan.
Flash Back meeting di kantor
"Oke, besok bagian marketing akan masuk 3 karyawan baru, cewek semua. Saya akan merubah posisi tempat duduk kalian, seperti sebelumnya." ujar Umar menjelaskan. Untuk tim marketing, posisi duduknya menjadi di sebelah tim admin."
"Kok di sebelah admin, Bos? Di sebelah admin biar finance aja, marketing di depan admin." usul Dan.
"Apa alasannya?" selidik si Bos.
"Ya karena marketing cewek semua, Bos. Sedangkan admin dan finance cowok semua." Dan memberi alasan. Padahal bagian finance dan admin, ada masing-masing satu perempuan, Dan dan Tina.
"Ga bisa gitu, Bos. Kan mereka ada ceweknya, Bang Dan dan kak Tina. Kan sebelahan malah gampang, Bos." Evin memberi alasan. Padahal sebenarnya dia tidak terima dengan usulan Dan, karena dia tidak mau kepanasan.
"Evin, yang ada mah admin sebelahan sama finance, biar gampang koordinasinya. Dan marketing di depannya, biar gampang koordinasinya juga." ujar Dan pada Evin dengan santai. "Lagi juga, Bos, kita berdua kan krisis cewek, kali aja dengan ada cewek baru di depan kita, kita berlima jadi semangat lagi, Bos." lagi-lagi Dan beralasan pada bosnya. Padahal memang itu sudah rencana mereka berlima saat tau akan ada tiga karyawan baru.
Umar mulai berpikir. "Benar juga yang diucapkan Dan. Selama ini bagian marketing selalu dapat tempat yang enak. Dan bagian finance serta admin yang menderita. Sekali-kali lah bagian marketing sedikit menderita, setengah tahun aja." batin Umar. "Oke, saya setuju dengan usul Dan. Siang ini kalian pindahkan barang-barang kalian masing-masing." ujar Umar pada mereka. "Irwan, Joko dan Chandra, kalian langsung pindahkan CPU mereka ya. Langsung di setting semuanya. Kalian berdua mengerjakannya saat yang lain istirahat makan siang, jadi pas mereka kembali, sudah beres semua. Dan kalian akan saya tambahkan waktu istirahat setengah jam." Umar menjelaskan pada tim IT.
"Bro, kalau kelar cepet, gue beliin rokok, masing-masing satu bungkus. Oke ga?" ujar Dan pada tim IT.
"Oke banget, Bang." ujar mereka berbarengan.
*****
tbc
Maaf cuma sedikit, pas di sini ga terlalu penting sih, hanya menceritakan meeting di kantor di hari sebelumnya aja. Ditunggu komen dan vote nya ya.
KAMU SEDANG MEMBACA
TIVA (Complete)
RandomTiva, seorang gadis yang selalu disia-siakan oleh pacarnya. Sempat didekati oleh seorang tomboy yang amat sangat perhatian padanya. Dan pada akhirnya, bertemu dengan seseorang yang benar-benar menjaganya.