20 Pergi

591 34 11
                                    

Jangan tangisi dia yang meninggalkanmu.

Berterimakasihlah, karena dia memberimu kesempatan tuk temukan seseorang yang lebih pantas untukmu.

Dan M. 03 Mei 2012

Author POV

Tiva masih terdiam di kamarnya. Dia masih memandangi photo kenangannya dengan Gun. "Dia sudah menemukan apa yang dia cari. Dia sudah menemukan seseorang yang mengerti akan dia. Semoga perempuan itu kuat bersama Gun, dan semoga kalian langgeng." do'a Tiva dalam diamnya untuk sosok Gun, orang yang masih dicintainya.

Tiva melangkah ke arah meja rias, mengambil hand phone miliknya. Mencari sebuah nama, kemudian menghubunginya. "Assalamu'alaikum. Kak, kakak dimana?"

"Kakak di rumah. Kenapa, Tiva?"

"Ke rumah Tiva sekarang, kak. Tiva tunggu. Bawa baju untuk kerja besok lusa ya."

"Hah? Maksudnya?"

"Ish kakak mah, gitu aja gak ngerti. Kakak nginep di rumah Tiva. Itu maksudnya, kak."

"Oalah... Memang pada kemana?"

"Kak Sandra lagi nginep di hotel, sama suami dan anaknya. Suaminya dapat voucher menginap tiga malam gratis karena sering pakai kartu kredit."

"Oalah..."

"Eh dia malah jawab oalah doang. Gimana, kak? Temani Tiva. Kak Sandra sudah berangkat dari siang. Tiva gak berani tidur sendirian."

"Hooo Iya Iya... " sahut Dan sambil manggut-manggut.

"Apaan sih malah hooo doang? Temani Tiva...." rengek Tiva.

"Ah eh... Iya, kakak temani. Kakak siap-siap dulu ya."

"Oke. Jangan malam-malam ya. Jam 3 sudah sampai rumah Tiva. Tiva juga belum makan, kak Sandra belum belanja."

"Hah? Jam 3? Sekarang aja jam setengah 3, nyonya."

"Biasa aja sih, kak. Gak usah ngegas gitu sih." sahut Tiva sewot. "Pokoknya jam 3."

"Lah dia yang ngegas, kok gue yang dibilang ngegas." batin Dan. "Ah... Ya udah iya. Jam 3 kakak sampai rumah Tiva." sahut Dan lagi.

"Oke, kak. Tiva tunggu. Dagh kakak... Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh."

"Wa'alaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh." Dan membalas salam dari Tiva.

*****

"Assalamu'alaikum." salam Dan dari depan rumah Tiva setelah dia mematikan mesin motornya.

"Wa'alaikumsalam." sahut Tiva manja menjawab salam dari Dan. "Kakak..."

"Senang amat kakak datang. Sudah makan belum?"

"Belum." jawab Tiva lantang.

"Mau makan keluar gak?"

"Gak ah. Tiva mau masak aja. Tiva mau masakin kakak."

"Serius? Mimpi apa ya gue semalam?"

"Cepat masuk deh, nanti Tiva kunciin nih." ancam Tiva pada Dan.

"Gue balik ke rumah." sahut Dan santai.

"Ish... Kakak nyebelin."

"Nyebelin tapi ngangenin kan?"

"Gak!" jawab Tiva lagi sambil menjulurkan lidahnya, tapi tetap membukakan pintu agar Dan masuk ke garasi rumah.

"Bukannya kak Sandra belum belanja ya?"

"Si kakak... Kenapa jadi kakak yang ingat sih? Nyebelin."

"Nyebelin tapi ngangenin."

TIVA (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang