7

5 1 0
                                    

Di pesawat jiyong memerhatikan seorang wanita tua berusia 50n dr kejahuan. Sejenak jiyong berfikir seperti tidak asing, dr kejahuan dia selalu memerhatikannya, dan benar saja ketika perempuan itu berdiri hendak bertanya kepada pramugari buru2 dia membungkung berpura2 mencaru barang jatuh di bawah kursinya. Sial itu benar ibunya.
Jiyong selalu menhawasinya sampai pesawatnya tiba di tujuan akhir nya. Saat dirinya hendak memanggil taxi tiba2 jiyong di peluk dr belakang.

"Nugu ?"

" jiyong a ini oemma"

"Astaga ," jiyong memutar tubuhnya dan memeluk ibunya.

"Jiyong a oemma merindukanmu, sangat merindukanmu"

"Oemma kemana saja ? Kenapa tak pernah menghubungiku, bahkan oemma sepertinya melupakan aku dan youngbae"

"Aniya, kau salah paham."

Jiyong melepaskan pelukannya dan menatap ibunya.

"Jiyong dengar selama ini oemma mencarimu kemana2, dan ketika aku melihat majalah itu akhirnya aku tau kau masih di korea"

"Hah ?"

" iya, oemma benar2 bingung. Kau hilang bagai ditelan bumi"

"Bagaimana bisa ?, bukankah oemma mengurus perusahan appa diluar negri tapi bagaimana mungkin ?"

"Aniya, oemma di korea, oemma mencarimu selama ini. Oemma bahkan mencarimu di rumah jin tapi kalian sudah pindah, oemma mencari mu di sekolahmy ternyata kau juga sudah pindah"

"Aku tak mengerti"

"Hyungmu memisahkanmu dengan oemma" ibunya terisak sambil memeluknya lagi.

Jiyong seperti merekam ulang kejadian2 masa lalunya. Di mana sang hyung selalu mengajaknya berpindah-pindah tempat.
"Jadi ini alasanmu hyung" batin jiyong

"Sekarang oemma tinggal di mana ?"

"Oemma bangkrut sekarang oemma tinggal di daegu"

"Baiklah oemma ikut aku"

Jiyong membawa sang ibu di apartemennya. Lalu dia meninggalkan,ibunya dan pergi kerumah hyung tepatnya kerumah keluarganya. Tempat berkumpulnya sungjae dan youngbae.

My Tween (Tamat )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang