seis

8.8K 883 85
                                        

Happy Reading 😊







"Kak Tae."

"Kak Taehyung,"

"Kim Taehyung."

Jungkook bergumam sendiri, dihadapannya Taehyung yang seperti biasa menenggelamkan diri pada buku atau komik favoritnya.

"Kau berisik!"

Merasa terganggu, memilih untuk beranjak meninggalkan si kecil Jeon. Namun seperti yang sudah sudah, Jeon Jungkook mempunyai berbagai macam cara dan gaya untuk mencegah pujaannya pergi.

"Kak Tae..."

Suaranya terdengar serius, membuat Taehyung kembali duduk dengan wajah bertanya-tanya.

"Apa?"

"Kau berlaku sesuka hatimu padaku, apakah karena aku tomboy dan berantakan lantas kau bisa mudah menyakitiku? Aku juga perempuan Kak Taehyung."

Jungkook menatap mata yang membuatnya jatuh cinta, alasan mengapa jantungnya berdegup selalu kencang. Meminta jawaban atas pertanyaannya pada Taehyung.

"A-apa?"

Taehyung justru gugup, tidak pernah terpikir pertanyaan seperti itu keluar dari bibir bungsu Jeon. Matanya mengalihkan pandangan, ada rasa mengganjal sebenarnya.

"Kau, aku mencintaimu."

"Kau tahu Kook, bukan penampilanmu yang membuatku risih akan kehadiranmu, tapi karena sikapmu yang terang-terangan mengagumiku membuatmu berpikir kau tak ubahnya jalang kecil...."

Ada jeda untuk menghela napas, namun Jungkook tercekat. Matanya melebar, berharap telinganya tuli agar tak mendengar apa yang baru saja keluar dari bibir Taehyung.

"Kau seperti mengemis, padahal itu hanya perasaan naif terhadap perasaan kagum yang kau sebut cinta."

Jungkook kemudian tertawa, pedih sebenarnya.

"Ohh, sebatas itu kau memandangku kak? Bahkan saat kau berkata kasar padaku, hatiku tetap berdetak kencang, masih tetap mencintaimu seperti biasanya. Baiklah, aku harus pergi. Permisi."

Tepat saat Jungkook beranjak dari kursinya, Taehyung merasa bodoh, perasaan yang harusnya lega malah berubah kosong. Baru saja, ia menyakiti seorang Jeon Jungkook, asik kelas bandel dan cerewet yang kelewat suka padanya, cinta malah.














"Pernah kubilang, ini menyiksamu Jeon."

Kim yang lain, Lembut mengusap rambut milik perempuan yang kini tengah menangis, bergetar dan menyedihkan sekali. Di bangku taman sekolah, sebelum senja terlewat.

"Bahkan aku masih tetap mencintainya, Gyu."'

Jungkook semakin mengeratkan pelukan pada dada bidang milik sahabatnya. Mencoba mencari tempat bersandar, karena baru saja ia menyerah. Menyerah untuk meletakkan separuh hatinya menjadi milik Taehyung.

" jangan menangis, kamu tahu? Air matamu terlalu berharga untuk menangisinya."

"Aku hanya berpikir untuk mencoba jujur akan perasaanku, dan balasannya aku dianggap tak ubahnya jalang, apa aku semurahan itu Gyu?..."

Jeon kembali terisak, Mingyu ikut tersayat perih melihat sahabatnya terluka seperti ini. Seandainya saja Jungkook mengijinkan, akan dibuatnya Taehyung hancur lebur.

"Bahkan selama ini, menyentuhnya saja aku takut. Aku menahan perasaan gugup, mengontrol detakan jantungku saat berhadapan dengannya. Apa aku terlihat seperti pengemis saat mencoba jujur akan perasaanku?"























"Katanya hanya mencintaiku, namun bebas berpelukan dengan yang lain."

Cemburu bilang Kim. -_-








Tbc

Hei, aku update

Disini hujan terus, bikin mager mau ngapa-ngapain

Voment yuk

persígueme ; VKookTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang