Happy Reading 😊
"Merasa ada yang hilang, Kim?"
Irene mengambil posisi duduk dihadapan Taehyung yang sedang membaca komik, namun sepertinya fokus dari Taehyung hilang. Karena berulang kali ia menoleh ke samping kanan dan kiri.
"Ohh, kau Irene. Ku kira siapa tadi, ada apa?"
Taehyung tersenyum, menutup komik yang dibacanya.
"Jeon Jungkook?"
Jelas Irene, membuat Taehyung mengerutkan dahinya bingung.
"Kau mencari Jungkook?"
"Ahh ya, maksudku tidak. Hanya saja, biasanya bocah itu sudah ada disini menggangguku.
"Mengganggu? Aku pikir wajar untuk adikku yang begitu mencintaimu, Taehyung."
Taehyung kaget, Irene tersenyum.
"A-adik? Jungkook?"
"Ya, Jungkook, adik perempuanku."
Taehyung seolah membeku, bibirnya kelu kemudian mengalihkan pandangannya ke arah jendela.
"Aku harus berkata jujur padamu Tae, Jungkook yang membujukku untuk menerima semua pesan darimu. Maaf karena menyembunyikan ini darimu, tapi kupikir ini sepadan dengan apa yang kau lakukan pada adikku....."
Irene mengetukkan kuku jarinya dengan meja putih perpustakaan.
"..... Tidak cukupkah dengan menolak mentah-mentah perasaannya, Sampai kau tega mengeluarkan kata jalang yang ditujukan pada adikku?"
"Aku tidak..."
"Bahkan adikku terlalu polos untuk mengerti Kim, yang dilakukannya murni sebagai perasaan jatuh cinta. Bukan naif atau obsesi, karena Jungkook bukanlah pembohong. Dia akan melakukan apa yang harus dia lakukan, termasuk jujur pada perasaannya, mencoba jujur padamu meski ia sendiri tersiksa. Yang diinginkannya hanyalah balasan yang patut, tak masalah jika kau tidak mencintainya namun tidak bisakah kau menganggapnya sama dengan perempuan lain?"
"Irene, kau salah paham."
"Bagian mana yang salah Taehyung? Katakan padaku, karena mendengar cerita Jungkook yang bahkan tak bisa mengontrol degup jantungnya saat bersamamu, menahan perasaan gugup agar bisa melihatmu dalam jarak dekat cukup membuatku tahu bahwa perasaan cintanya padamu bukan obsesi cinta pertama atau cinta monyet, Kim."
"Dan juga, adikku tak pernah tahu alasan apa yang membuatnya begitu mencintaimu. Hanya karena jantungnya yang berdebar cepat saat melihatmu bahkan dari beberapa meter cukup membuatnya merasa kacau. Aku permisi, Kim Taehyung."
Irene beranjak, meninggalkan Taehyung yang terdiam. Total merenungkan kata-kata yang lancar Irene katakan, merasa terpojokkan namun ia tak menolak. Benar, ia merasa kehilangan, ia merasa sepi dan merasa hampa, itu semua karena Jungkook tak ada di hadapannya lagi.
Detik ini
Kata mengganggu berubah makna menjadi penghibur
Kata pergi berubah arti menjadi tetap disini,
Hatinya tiba-tiba merasa rindu, pada satu sudut dimana Jeon Jungkook adalah pengisi waktunya. Dan ia benar-benar merasa tak menentu.
Tbc
Hoho pendek sekali 😆
380 word sajaBtw adakah disini yang tinggal di Bali?
Yuk di Voment

KAMU SEDANG MEMBACA
persígueme ; VKook
Storie breviJeon Jungkook tidak tahu alasan apa yang menjadikannya bersikeras mengejar cinta seorang senior di SMA-nya. Obsesi cinta pertama-kah atau obsesi cinta monyet? karena Taehyung, menganggapnya terlalu naif.