Bonus part (chanyeol birthday 2)

48 3 9
                                    

Okay jadi karena gue telat 2 hari buat bikin yg Chanyeol sekarang gue bikinin bonus dari yang kemaren.

Setelah acara tiup lilin tadi, Chanyeol melepas kostumnya yang ku yakin berat. Jack bagai tidak mau lepas dari appanya.

"Sayang bermain lah dulu bersama Tae oh," saranku kepada Jack.

"Tidak mau! nanti appa pergi lagi." balas Jack.

"Tidak Jack appa tidak akan pergi. Appa mau ganti baju dulu," tutur Chanyeol.

"Benarkah?" tanya Jack, dan kami berdua mengangguk.

Jack berlalu dan bermain bersama kawannya yang lain. Chanyeol melepas kostumnya di meja kami.

"Entah sudah berapa kali aku membujuk anak mu hari ini, ia sangat berharap kau ada di hari spesialnya," ucapku sembari membantu Chanyeol.

"Aku juga tidak tega saat melihat ia menangis tadi, aku ada kejutan lagi tapi jangan bilang Jackson dan Chan bahwa aku diberikan izin bermalam." ucap Chanyeol dan akupun mengangguk paham.

Setelah melepas kostumnya, Chanyeol bergabung bersama anak-anak dan teman-temannya. Aku di meja kami melihat mereka bermain. Bersama El, Luna, Nata, Vina dan juga Ririn.

"Nat kandungan mu sudah berapa bulan?" tanya ku sembari melihat kearah perut Nata yang sudah bulat, ia istri Lay.

"Ya sekitar 6 bulan eonnie! kata dokter ia perempuan!" jawabnya riang.

Sekarang Nata sedang mengandung anak keduanya.

"Nata bisakah kau melahirkan di korea saja?" tanya Vina.

"Entahlah Jie, bila gege tidak sibuk maka aku akan melahirkan di sini saja." jawab Nata.

Vina dan Nata memang dua orang berwarga negara Tionghoa, yang membedakan mereka itu Nata menikah dengan Lay yang orang Cina sedangkan Vina bersama Suho.

"Iya Nat melahirkan disini saja, aku ingin ikut melihat si kecil," sautku.

"Aku juga Nat! ayolahh bujuk saja Lay agar tetap di sini!" sambung Luna.

"Hey sudah-sudah dimanapun bayinya lahir yang penting mereka berdua sehat kan?" lerai El.

"Nah itu, lagian kan kami bisa menyusul ke Cina. Apalagi kau Vin," ucap Ririn.

Vina berdiri dan berjalan kearah Suho yang sedang bermain bersama yang lain.

"Hmm Yeeun kira-kira apa yang anak itu minta?" tanya El padaku.

"Entah eon." jawabku.

"Sepertinya sesuatu yang menyenangkan? lihat saja mukanya sudah berseri-seri." ucap Luna.

Sesaat kemudian Vina kembali lagi ke meja kami.

"Jie jie, tidak meminta hal yang aneh pada oppa kan?" tanya Nat, dan dibalas gelengan Vina.

"Kau bilang apa pada Suho?" tanya ku.

"Sini-sini mendekat!" ucapnya sambil tersenyum. Kami pun mendekat.

"Aku... meminta Suho untuk menyediakan kami semua akomodasi di cina saat Nata mau melahirkan. Dari pesawat, rumah, hingga makan." ucapnya cuek, bagai hanya mengeluarkan 1 won.

Kami membulatkan mata kami saat mendengarnya bilang begitu.

"JIE JIE!"

"VINA!"

Teriak kami serentak.

"Itu mahal sekali Vin," ucap El.

Tapi tunggu biar aku meluruskan satu hal. Jika kalian berfikir Vina adalah perempuan gila harta, tidak kalian salah. Ia memang menikah dengan Suho yang kelebihan harta, sebelum menikah hingga menikah Vina jarang sekali menghamburkan uang suami nya, namun Suho bilang bahwa itu adalah haknya.

"Sudahla tenang saja, yang penting kita bisa liat baby Zhang lahir." ucap Vina.

Karena hari semakin malam, kami pun mengusaikan acara kami. Jack dan Chan pun sudah mengantuk.

"Lo au bobo ama Chan," ucap Selo saat kami hendak pulang.

"Lain kali ya sayang, lihat Chan sudah bobo," nasihat El.

Kami pun kembali, Chan di gendongan Chanyeol dan Jack yang masih bangun ada di gandengan ku.

Kami masuk ke mobil kami, Chanyeol duduk di kursi pengemudi.

"Loh appa?" ucap Jack heran.

"Kenapa sayang?" tanyaku.

"Appa pulang bersama kita?" tanya Jack.

"Iya Jack hari ini apa diberikan izin bermalam, kajja kita pulang!" ucap Chanyeol dan muka Jackson pun kembali bersemangat.

Saat sudah sampai rumah kami memindahkan anak-anak ke kamarnya karena mereka sudah tidur.

Kami pun masuk ke kamar kami.

"Yeeun? kau menyusun ini semua?" tanya Chanyeol terkejut.

Aku mengangguk

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Aku mengangguk.

"Aku belum memberikan mu kejutan kan?" tanyaku.

"Happy birthday Chanyeol!" Ucapku dan ia memeluk ku

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Happy birthday Chanyeol!" Ucapku dan ia memeluk ku.

"Kuharap kau suka dengan semua ini," sambungku lagi, aku mendengar isakan Chanyeol.

"Istri ku sangat manis, Yeeun dengar aku tidak peduli seberapa mewah hadiah mu tapi yang terpenting di hari spesial ku adalah , kalian bertiga ada di sisiku." ucap Chanyeol. Aku mulai terharu.

"Chan..."

"Sssttt, adanya kalian bertiga di hidupku lebih dari apapun. Senyuman mu, tawa Jack dan juga Chan itu adalah suara terindah," tutur Chanyeol lembut.

"Ulang tahun ku semakin berharga saat kau berjuang melahirkan malaikan kecil kami 4 tahun lalu," sambungnya lagi.

Aku hanya menjadi pendengar setianya.

"Maka dari itu jangan pernah berpikir untuk pergi dari sisiku, tanpa kalian aku bukanlah Park Chanyeol," ucapnya lagi.

"Kau tidak kecewa mendapat istri ceroboh seperti ku? bahkan kadang aku egois," ucapku.

"Aku tidak pernah menyesal mendapatkan kalian, Park Yeeun tetaplah jadi bintang di langit pancarkan cahaya mu dan sinari aku." ucapnya.

"Yeol, hingga kau menua nanti rasa cinta ku akan selalu bertumbuh tanpa berkurang sedikit pun." ucapku.

"Walau kau sudah pikun, rambutmu memutih, kulitmy keriput aku berjanji akan selalu menjadi teman hidup mu."

"Selamat ulang tahun Pangeran ku," ucapku lalu memeluk Chanyeol erat.

Setelah itu terputarlah lagu perfect dan membuat kami menghabiskan malam dengan berdansa.

Imagine (Exo/Seventeen/got7)Where stories live. Discover now