"Hai kenalin gue, Diva."
Gue mengulurkan tangan gue ke orang yang bakal jadi temen sebangku gue. Tapi dia cuman ngelirik gue tanpa membalas sama sekali.
'Dih judes amat.'
Gue langsung aja duduk. Ini yang di sebelah gue gaada basa-basinya banget dong.
"Lo siapa?" tanya orang itu yang bikin gue kaget setengah mampus.
Tunggu... perasaan gue udah ngenalin diri deh tadi.
"Kan gue tadi ud—"
"Maksud gue emang lo siapa bisa duduk disini? yang punya yayasan?" tanya orang itu.
"Ngaco! gue Divandyta Alveira bapak gue notaris, nyokap gue ibu rumah tangga bukan yang punya yayasan sekolah." jawab gue.
"Eh tapi nyokap gue juga pelatih senam sih," lanjut gue.
"Gue punya adik 2 yang sat—-"
"Berisik! gue ga nanya struktur keluarga lo ya," jawab orang itu.
"Eh btw lo adiknya Jackson?" tanya dia lagi.
Buset dah, gue perasaan anak pertama dan gue gakenal siapa itu Jackson. Lagian ni orang daritadi sok tau banget sama silsilah keluarga gue.
"Gue gakenal Jackson," jawab gue.
"Oh gue kirain, soalnya ibunya juga pelatih senam." ujar dia.
Gue ngangguk-ngangguk.
Tadi itu awal kenalan gue sama manusia yang ada di sebelah gue sekarang, ga indah kan? dateng-dateng gue di kacangin, terus di sok tau in.
Waktu itu gue ga kepikiran sih bakal jadi deket sama dia, ya dari awal aja udah di judesin. Gue itu gabisa diem, gue pikir dia bakal risih terus cari tempat duduk lain.
"Gue udah 3 jam duduk bareng tapi gue gatau nama lo," ucap gue, orang yang di sebelah gue masih aja sibuk sama Mobile Legend nya.
"Emang penting?"
"Ya penting sih menurut gue, nih ya gue kan temen sebangku lo terus intensitas kita ketemu dan berinteraksi itu pasti banyak kan." jawab gue.
"Siapa juga yang mau interaksi sama lo?" tanya dia.
Sabar div sabar, gue menghela nafas gue.
"Apa susahnya lo ngasih tau nama lo, ketimbang lo harus debat sama gue kan itu memperbanyak intensitas kita ngobrol," jawab gue.
"Hmm, iya ya. Nanti lo makin cerewet, nama gue Jaebum bisa panggil gue JB." ucap dia.
"Dihh JB?" ucap gue.
"Bukan Justin Bieber."
Pas udah makan siang, gue mau ke kantin tapi gue bingung. Pertama gue gaada temen kedua gue gatau letak kantin dimana. Gue kan laper ya.
"Bum bum!" panggil gue ke Jb yang siap-siap mau pergi.
"Ssstt ssttt!" panggil gue lagi.
"IH JB!" gue teriak kali ini.
"Apasih?"
"Gue ikut ke kantin dong....." mohon gue.
"Ishh repot! Lo cepet cari temen cewe kek!" jawab dia.
Tapi akhirnya dia ngajak gue ke kantin bareng juga. Selama perjalanan ke kantin orang-orang liatin gue sama JB. Tatapan mereka gabisa Sans ish.