13

2.8K 305 52
                                    

.
.
.
.
.
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

} Tempat jungkook {

Seperti biasa Jungkook akan berbaring dan tidur di samping Taehyung, berbeda dengan Jungkook yang sudah sampai di alam mimpi Taehyung tengah terjaga dengan pemikirannya. Sesekali Taehyung akan menoleh ke arah Jungkook "Aku harus keluar.." Taehyung meraba sisi ranjangnya.

Taehyung mengeluarkan sebilah pisau "Jimin membutuhkan mu Tae.. cepat keluar" perlahan Taehyung mengangkat tubuhnya mendudukkan dirinya di ranjang, di lihatnya sosok mengerikan jungkook yang tertidur dengan damai disana.

"Bagaimana orang dengan wajah seperti dia.. melakukan semua kegilaan ini?" Taehyung menunduk menatap pisau di tangannya "Maaf.. tapi" Taehyung mengangkat tangannya "Tapi aku harus-.."

Hampir Taehyung menjerit karena terkejut saat tiba-tiba Jungkook mengangkat tangannya untuk membuat posisi pertahanan "Appa maaf" suara lirih terdengar dari mulut bergerak Jungkook "Jungkook salah appa.. maaf" tubuh itu bergetar hebat.

"Dia kenapa?" Batin Taehyung.

Taehyung tak percaya setetes air mata mengalir di wajah Jungkook, Taehyung menggeleng cepat dan kini pisau di tangannya sudah ada di tubuh Jungkook tepatnya di atas jantungnya "kau bisa Tae.. tinggal kau tancapkan pisau itu di dadanya"

"Appa.. jungkook yang salah, ampun" Taehyung ingin sekali menusukkan pisau itu, Tapi tangannya tak mau bergerak.

Taehyung memandang wajah Jungkook sekali lagi dan dia bisa melihat bagaimana Jungkook gelisah dalam tidurnya, keringat dingin bercampur air mata membasahi wajah Jungkook.

"Jungkook salah.. ampun appa" Jungkook semakin histeris dan entah kenapa hati Taehyung bergerak melihatnya.

Perlahan Taehyung kembali menyembunyikan pisaunya ke sisi ranjang, dengan hati-hati Taehyung mengambil tubuh Jungkook ke dalam pelukannya "Tidak apa-apa.. kau akan baik-baik saja" Tepukan dan pelukan hangat Taehyung membuat Jungkook lebih tenang dan kembali terlelap "Aku disini.."

"Sekeras apapun aku mencoba.. aku rasa aku tidak bisa, kalau membunuhnya itu hanya akan membuat ku terlihat mengerikan sama sepertinya" batin Taehyung.

} Ditempat lain {

Wonwoo menghajar meja didepannya "Sial.. anak manja itu benar-benar tidak bisa aku percayai" Ya! Wonwoo melihat semuanya dari layar pengawas yang terhubung dengan kamera cctv di rumah itu "Sia-sia aku memberinya kesempatan.." geram Wonwoo.

Perlahan Wonwoo menoleh ke arah sampingnya dan terlihatlah seorang namja tertidur dengan terduduk disofa, siapa lagi kalau bukan Mingyu. Wonwoo memberikan sebuah kecupan singkat di kening Mingyu "Kau tidak mau membantu ku.." Wonwoo kembali ke layar besar itu "Dan anak manja itu.. tidak membantu sama sekali"

Helaan nafas panjang terdengar "Aku hanya ingin hidup normal.." Wonwoo menyenderkan kepalanya di pundak Mingyu "Hanya kau, aku dan bayi kita.. tidak bisakah kita melakukannya suatu hari nanti?" Air mata Wonwoo jatuh.

} Keesokan harinya - Kediaman keluarga Kim {

Rumah itu kini terlihat ramai dengan adanya para perawat yang menjaga Jimin, ibu hamil satu ini pun tampak nyaman berbincang-bincang dengan para yeoja berseragam putih itu. Meski terkadang Jimin harus merasa kesal karena entah disengaja atau tidak perawat-perawat cantik itu selalu memuji ketampanan yoongi "Tidak bisakah mereka berhenti membicarakan suami ku? Tidak lihatkah namja yang mereka bicarakan adalah seorang calon ayah?" Batinnya.

One time [KookV]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang