;05

558 76 2
                                    

Lantai 3 keadaannya berantakan. Ada kursi dan meja di tengah jalan, pintu-pintu kelas yang menganga terbuka, pokoknya hancur parah.

Lisa mengeratkan genggaman tangan Bambam dan Laki-laki itu malah berakhir dengan merangkul samping tubuh kecil Lisa.

"Bam..... Gue takut." ucapnya dengan suara pelan.

"Tenang aja, ada gue disini. Gue bakal jagaㅡ ARGHH!"

"BAMBAM!!!" seru Lisa histeris. Rangkulannya yang tiba-tiba hilang dan sosoknya yang terlempar ke kiri karena ditarik oleh sesuatu membuatnya terkejut dan hampir menangis.

Bambam berhenti melawan. Eunwoo yang berada paling dekat  menendang sosok yang kini berada diatas Bambam.

"Itu apaan?" ketakutan dengan cepat menyebar di grup kecil itu.

Belum selesai Eunwoo mengalahkan sosok yang berhasil mengoyak leher temannya, tiba-tiba Chaeyeon yang posisinya berada di dekat ruang siaran berteriak. Ada dua makhluk yang keluar dari situ.

"Bangsat!" seru seokmin sambil membantu Jungkook menjatuhkan satu. "Ini zombie, iya kan?!"

Dinamakan apalagi makhluk yang visualnya terlalu hancur sebagai seorang manusia hidup, tapi juga tidak sepenuhnya mati?

"Bajingan, ini gue gak mimpi, kan, sampe zombie segala ada di sekolah?!" Jungkook menendang makhluk yang sudah tergeletak.

"Kita harus cepet-cepet ke lapangan indoor. Hansol masih disana, kan?" Mingyu melerai pertikaian yang hampir terjadi.

Kali ini, mereka berjalan dengan formasi. Mingyu memimpin, Junhoe, Jungkook dan Eunwoo di belakang, Seokmin sisi kiri, Minghao sisi kanan, sedangkan Jaehyun sama Yugyeom di tengah barisan untuk menjaga para perempuan. Sesampainya di ruangan lapangan indoor, Mingyu berusaha untuk membuka pintu tanpa mengeluarkan bunyi.

Mata Yuna menangkap Hansol yang sembunyi di belakang barisan kursi-kursi.

"Hansol!" seru perempuan itu, menunjuk posisinya.

Suara Yuna mengundang kedatangan makhluk-makhluk zombie yang sedari tadi berada di dalam ruangan, kini mendekat ke arah grup kecil mereka dan menyerang.

"Cewek-cewek berlindung ke arah Hansol!" perintah Yugyeom yang kesusahan menahan gigitan zombie dengan senter.

Tidak perlu diberi tahu dua kali, kini grup itu terpisah menjadi dua. Jantung mereka berpacu lebih cepat, Chaeyeon merasa Ia hanya bisa mendengar detak jantungnya dan sisanya berdengung.

"Minggir!"

Jiho mendorong Mina dan membuka lemari yang tadi terhalang. Perempuan itu mengambil 4 tongkat kasti dan langsung berlari keluar sebelum Hansol bisa mencegahnya.

"Lo semua ngapain kesini?" bentak Hansol sambil mengumpulkan para perempuan, matanya awas menatap pintu ruangan yang terbuka.

"Tadi Jiho udah keburu penasaran, kita juga akhirnya ikut, terusㅡ" ucapan Lisa tidak diselesaikan karena perempuan itu sudah menangis. Chaeyeon memeluk dan mengusap punggungnya.

Chaeyoung merebut walkie-talkie yang digenggam Hansol dan melihat lampunya mati. "Lo matiin? Goblok!"

"Lo gak liat gue lagi bertahan hidup dari zombie-zombie yang tadi ada disini?!" geram Hansol.

Perempuan itu hanya mendengus dan langsung menyalakan kembali benda tersebut.

"Halo, Jihyo?"

Semua menatap walkie-talkie tersebut dengan cemas, tapi mereka tidak mendapat jawaban, hanya suara statis yang terdengar ngilu.
Tidak lama kemudian, para lelaki masuk dengan nafas terengah, dua diantaranya menutup pintu dengan kencang dan segera menghalangi pintu tersebut.

"Kita istirahat aja dulu disini sampe pagi." usul Minghao setelah Chaeyoung menceritakan tentang walkie-talkie.

"Setuju." tanggap Jaehyun, nafasnya masih tersenggal. "Masih ada besok, kan?"

Keheningan mengisi. Karena sebenarnya, tidak ada yang tahu apakah masih ada kata besok atau tidak.




















apocalypse +97LTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang