;01

822 94 6
                                    

"ITU TADI APAAN?!"

"TUTUP PINTUNYA!"

"DAHYUN!! SIALAN, LEPASIN GUE! DAHYUN!!!" seru Hansol seraya berusaha melepas cengkraman Wonwoo.

Beberapa anak menghampiri dan berusaha mencegah Hansol sementara para perempuan mulai gelisah karena takut. Anak-anak yang dapat berpikir jernih berkumpul dan bertukar pendapat dan kemungkinan yang rasional. Penghuni meja nomor tiga juga terpisah-pisah. Chaeyoungㅡ yang kini sudah bangun, Mina, Chaeyeon bantu menenangkan para perempuan, Yuna dan Lisa stay di meja, dan para laki-laki ikut dalam lingkaran pembicaraan dengan Eunha, Jiho dan anak-anak lain.

"Lo gak liat? Muka Dahyun emang ketakutan, gue ga yakin ini cuma prank." Jungkook melempar pendapat.

"Terus maksud lo apa? Ini kerjaan semacam psikopat gitu?" suara Jihoon terdengar bergetar. "Ini pasti kerjaan geng nya dahyun kan?"

"Tenang semuanya," Jiho mengetuk meja tempat mereka berkumpul, membuatnya mendapatkan perhatian dari yang lain. "Satu-satunya cara buat tau, kita harus keluar."

Hening.

Meskipun bisa jadi yang Jihoon katakan tentang prank itu benar, tidak ada satupun dari mereka yang mau ambil resiko. Kemudian, Seokmin malah naik ke atas meja, mengundang atensi semua murid di dalam kantin.

"ADA YANG BERSEDIA KELUAR? KITA HARUS TAU SITUASINYA!"

"GUE! Biarin gue keluar, please." Hansol langsung maju menghampiri, kali ini tanpa ditahan Wonwoo.

"Lo yakin? Kita gatau pasti apa yang bakal lo liat di luar nanti."

"Kalo gitu biarin gue keluar sekarang, sebelum gue berubah pikiran."












apocalypse +97LTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang