Part I

3K 227 32
                                    

Happy reading guys.. 😉😉😉

God menggengam tangan Bas. Meremasnya dengan erat seolah mencari kekuatan disana. Mencari kekuatan dari sosok yang telah mencuri hatinya tanpa ia sadari. Ada banyak hal yang memenuhi fikirannya saat ini dan itu membuatnya lelah.

"Apa yang ingin Phi katakan? "ucap Bas memulai pembicaraan. Menatap wajah God yang berdiri disampingnya. Memperhatikan dengan seksama bagaimana lelahnya wajah tampan itu. Bahkan kantong mata terlihat sangat jelas. Beruntung penata rias pintar menutupi sehingga setiap kali God tampil di event event tertentu dia tetap terlihat fresh.

God mengangkat wajahnya. Menatap tepat kedalam mata Bas. Sepasang mata yang indah, menawan dan tidak semua orang yang beruntung yang bisa memilikinya bahkan Shrlin sekalipun.
God mengusap pipi Bas dengan ibu jarinya. Dia menarik nafas panjang.
"Apa setelah ini kau akan menjauhiku? "

"Apa yang P'God katakan?"mata Bas membulat. Cukup kaget dengan pertanyaan yang dilontarkan pria dihadapannya. Bahkan tanpa sadar Bas menepis tangan God di pipinya."Apa Phi memintaku bertemu hanya untuk mengatakan ini? "

"Bas,jangan salah faham. Aku hanya bertanya. Tidak bisakah kau hanya menjawab?"

"Ini adalah pertanyaan yang selalu Phi tanyakan setiap kita bertemu. Bukankah Phi sudah tahu jawabannya?Ada apa dengan Phi?"sahut Bas sedikit berteriak. Bas bukan marah, dia hanya kesal. Sangat kesal. God benar benar kacau belakangan ini. Dia terlihat bukan seperti God yang Bas kenal dan Bas tidak suka itu.

"Aku hanya takut kau akan meninggalkanku. Kau tahu Bas, hubungan kita ini tidak mudah. Ini cukup rumit dan selalu dilanda masalah. Tidakkah kau sadar? "

"Tapi selama ini kita bisa bertahan."

"Ya untuk saat ini kita bisa bertahan dan untuk kedepannya kita tidak tahu apa yang akan terjadi. Ada banyak hal yang membuat hubungan kita menjadi rumit."

"Banyak hal?"Bas menatap God."Katakan hal hal apa saja?Orang tua kita? Fans?Teman teman kita? Atau management kita?"

"Mereka salah satunya."sahut God lirih.

"Kau terlalu berlebihan P'God."Bas membuang muka. Menarik nafas panjang demi menahan kemarahan dalam dirinya. Apa-apaan P'God? Kenapa akhir akhir ini dia sensitif sekali?

God tersenyum,lagi dia mengusap pipi halus Bas. Mengecup sekilas bibir mungil remaja dihadapannya."Satu hal yang harus kamu ketahui, semakin banyak orang yang menyukai kita,semakin besar kemungkinan orang orang untuk membenci kita. Aku tidak ingin kau terluka dan tersakiti. Cukup aku yang merasakan. Aku tidak ingin orang orang menyakitimu. Bukankah itu tidak berlebihan? "

Bas membuka mulut hendak bicara tapi God buru buru meletakkan telunjuknya di bibir plum kekasihnya. "Aku belum selesai bicara dan jangan menyela ucapanku."

Bas terdiam. Memunggu kata kata yang akan diucapkan P'God selanjutnya walaupun ada bagian dalam dirinya yang ingin membantah.
God kembali menggenggam jemari Bas. Lebih erat. "Maukah kau berjanji satu hal? "

Bas menelan ludah gugup. "Apa Phi?"

"Apapun yang terjadi nanti maukah kau tetap berada disisiku? Bersediakah dirimu, Bas? "

"P'God aku............. "

"Aku memang bukan lelaki yang romantis bukan juga kekasih yang setiap saat bisa didekatmu, menghiburmu disaat kamu sedih, menemanimu dan menjagamu disaat kamu sakit. Kau tahu bagaimana kita dan pekerjaan kita,Bas. Bagaimana keadaan kita saat ini. Ini tidak mudah. Aku harap kau bisa bertahan dan mengerti."

God tersenyum dan menatap mata Bas. "Aku tidak bisa menjanjikan kebahagiaan padamu, aku juga tidak bisa menjanjikan sebuah masa depan untuk kita tapi berjanjilah satu hal......... "

Bas menunggu dan tersenyum manis. Senyum termanis yang pernah dia berikan dan itu hanya pada satu orang. P'God, cintanya..........

"Berjanjilah satu hal,Bas. Jangan pernah memintaku untuk meninggalkanmu apapun yang terjadi. Tetap disisiku bagaimanapun diriku. Mungkin ini terdengar egois tapi aku hanya tidak ingin kehilanganmu. Kau adalah bagian dari hidupku. Tanpamu aku tidak akan baik baik saja. Karena itu berjanjilah."

"Dasar egois."sahut Bas pura pura memasang wajah kesal. Menahan senyum yang bermain di bibirnya.

"Bagaimana jika aku tidak bisa berjanji?"Bas mengedip ngedipkan matanya. Menggoda.

"Kau akan kehilangan diriku."ucap God serius.

"Aku tidak takut."tantang Bas lagi.

"Benarkah? Haruskah aku pergi sekarang?"muka God mengeras dan tatapannya berubah tajam.

Bas tertawa geli. Merasa lucu melihat raut mengeras diwajah God. Yatuhan itu terlihat lucu sekali. Digoda sedikit saja dia langsung bereaksi. Mudah sekali membangunkan macan tidur.

"Bas ini tidak lucu!!"

Bas masih tertawa. Bahkan rona wajahnya memerah saking merasa geli dan lucu.

"Berhenti tertawa atau........."

"Atau apa?"Bas menggigit bibir bawahnya mencoba menahan tawa.

"Atau aku akan menciummu disini!!!"

"Jangan gila,Phi."teriak Bas horor."Phi mau kita menjadi trending topik keesokan harinya?"

"Karena itu berhenti tertawa!!"

"Aku tidak bisa!!"

"Kenapa?"kening God berkerut. Bingung.

"Karena aku bahagia."Bas tertawa lebar. Cute batin God.

"Dasar bocah!"ucap God gemes. Mengacak acak rambut Bas dengan wajah bahagia. Anak ini sangat pintar mengubah suasana hatinya. Membuat God sangat nyaman. Walaupun kadang Bas bertingkah konyol tapi itu menjadi kebahagiaan tersendiri bagi God. Bas, cintanya, kekasihnya, terlihat bahagia. Dan God bersyukur akan itu. Bocah Chiangmai yang sangat special. God kau sangat beruntung!

Bas menghentikan tawanya. Meraih kedua tangan God,menggenggam erat,tersenyum dan menatap kedalam mata God.

"Tapi P'God, Phi harus berjanji padaku. Istirahatlah dengan cukup. Phi tahu kantong matamu terlihat jelek. Jika kamu free, jangan begadang hanya untuk melihat wanita wanita sexy di Media Sosialmu. Atau....aku akan melempar ponselmu, kau pilih mana?"ucap Bas dengan mimik serius dan itu membuat God tidak bisa menahan senyum. Bas-nya selain perhatian juga sangat....pencemburu.....

"Phi lebih memilih melemparmu keatas ranjang!!"goda God mengedip kedipkan matanya.

"Dasar mesum!!"pekik Bas dengan wajah merona. Malu."P'God, aku tidak bercanda!!!!"

"Baiklah baiklah, aku berjanji.."God menggulum senyum.

"Dan satu lagi!"

"Apa?"

"Aku mencintaimu, bodoh!!"bisik Bas lirih. Mukanya makin merona. Merasa malu dengan kata kata yang keluar dari bibirnya sendiri. Yatuhan.......

God tersenyum lebar. Membawa tubuh Bas mendekat kearahnya hingga tidak ada jarak yang tersisa diantara mereka. God menyingkirkan poni yang mulai memanjang dikening Bas. Mengecup bagian itu lembut. Lalu kedua mata Bas yang tertutup, hidung,pipi dan berakhir dibibir Bas. Melumat sekilas bibir semerah cherry itu dengan lembut dan penuh perasaan.
"Phi lebih mencintaimu, Bas Suradet...."

Behind the Scene (BoyxBoy) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang