Part II

1.9K 204 69
                                    

Happy reading 😉😉....

Sementara itu ditempat berbeda.....

Josswayar,seorang model terkenal yang bernaung dibawah management DomundiTV tampak tengah memandang iphone ditangannya.
"Jadi besok aku ada jadwal di Emporium?"Joss membuka aplikasi Instagramnya. Duduk bersandar dengan santai di ruang tamu apartement yang baru baru ini ditempatinya.

"Yup,Joss. Bukankah aku sudah memberitahumu kemaren?"sahut Pite, manager Josswayar."Apa kau lupa?"

"Aku tidak lupa hanya tidak ingat."

"Sama saja."gerutu Pite jengkel.

"Well, aku dengar Bas Suradet juga menghadiri event yang sama,benarkah?"

Pite mengangguk seraya menatap layar ponselnya."Benar dan dia datang tanpa God."

"Wow... Bagaimana bisa? Bukankah mereka couple terbaik tahun ini?"Joss menatap Pite dengan sebelah alis terangkat.

"Disana tertulis event WinterWonderland bukan event untuk 2moons the series,jadi ini tidak ada hubungannya dengan God. Lagi pula seperti yang kudengar God juga menghadiri event digedung sebelah."ucap Pite menjelaskan.

Joss manggut manggut dan kembali fokus dengan iphone ditangannya. Membuka aplikasi instagram dan melakukan stalking pada sebuah account. Bbasjtr.

"Jangan bilang kau tertarik dengan bocah itu?"ucap Pite setelah melihat sekilas layar ponsel Joss."Walaupun dia terlihat cantik melebihi wanita, tapi dia masih berjenis kelamin sama seperti kita."

Joss tertawa."Apa aku terlihat begitu?"Aku masih menyukai wanita asal kau tahu, Pite."

"Siapa tahu kau juga belok. Terlebih selama ini kau tidak pernah menunjukkan ketertarikkanmu pada wanita. Kau hanya fokus pada bola basketmu dan fitness center. Bahkan saat Punpun mengatakan suka padamu kau langsung menolak tanpa fikir panjang. Dasar bodoh!!"

"Aku menolak karena aku tidak menyukainya dan aku tidak bodoh, OK?!! "

"Ok, kau tidak bodoh. Lalu  wanita seperti apa yang kau sukai?  Seperti apa orang yang bisa meluluhkan hati kerasmu itu? Ck, aku sangat penasaran."ucap Pite meraih gelas minuman didepannya lalu memainkan gelas itu ditangan sebelum meminumnya.

Joss tidak menjawab. Dia tersenyum tipis. Sangat tipis. Dan itu terlihat mengerikan dimata Pite.

"Aku fikir aku sudah menemukannya."ucap Joss menatap layar ponselnya. Menyerigai.

"Benarkah? Aku harap seseorang yang kau temukan itu bukan milik orang lain."

Joss terkekeh. Milik orang lain?? Well, kita lihat saja......

-------------

Emporium Siam Paragon keesokan harinya.....

God duduk gelisah diruang tunggu Emporium yang disediakan oleh pihak penyelenggara. Perasaannya tidak enak. Jantungnya berdetak kuat dan ini terasa sangat tidak wajar. Pria itu bingung. Dia tidak merasa melewatkan makan malam tapi entah mengapa badannya terasa lemas. Ah mungkin aku membutuhkan istirahat pikir God. Apalagi setelah balik dari Pattaya God dihadangkan lagi untuk jadwal berikutnya.
God menarik nafas dalam dalam dan itu tak luput dari perhatian Ake, sang Manager.

"God, ada apa? Kau terlihat gelisah?"

God menggeleng dan memijit pelipisnya. "Aku tidak tahu, Phi. Perasaanku tidak enak."keluh God.

"Jangan membebani fikiranmu dengan hal hal yang tidak penting. Fokuslah pada apa yang menjadi tujuanmu saat ini."

God terdiam. Ia membenarkan ucapakan Ake tapi akhir akhir ini masalah silih berganti menghampirinya dan itu membuatnya cukup stres.
"Seharusnya begitu tapi sekarang sudah berubah. Keadaannya tidak sama lagi."ucap God lirih. Kepalanya tertunduk.

"Jika yang kau maksud bocah itu, no comment. Aku tidak ingin berkomentar apapun."

"Dia memiliki nama, Phi!!"

"Aku tahu. Tapi untuk saat ini aku tidak ingin membicarakannya."sahut Ake tegas. Membuang pandangannya keluar ruang tunggu.

"Tapi dia kekasihku saat ini."balas God menatap sang manager lelah."Phi, apakah dirimu membenci Bas?"

"Apa aku terlihat membencinya?"ucap Ake jengah."Tidak ingin membicarakannya bukan berarti membencinya. Kau tahu keadaan saat ini sangat rumit. Aku hanya tidak ingin kau terlibat masalah lagi. Cukup dengan insiden foto corp itu."

"Itu bukan kesalahanku sepenuhnya, Phi. Dan bagiku Bas bukan sumber masalah. Bas sumber kebahagianku saat ini."

"Ok. Aku tahu tapi jangan bersikap seolah olah hidupmu tergantung pada Bas."Ake menarik nafas panjang."Kau benar benar berubah semenjak mengenal Bas. Entah aku harus berterima kasih atau marah pada bocah itu."

God tertawa kecil dan Ake hanya bisa memutar bola mata malas. Lihatlah!! Hanya membicarakan Bas,mood seorang God langsung berubah. Ckckck

"Aku rasa kau harus berterima kasih padanya,Phi. Setidaknya kehadiran Bas membuat dampak positif dalam hidupku. Jadi aku tidak seperti pria cuek yang menyebalkan lagi."God tersenyum manis.

"Terserah!!"sahut Ake jengkel.

"Ayolah, Phi. Apa kau lupa siapa yang pertama kali mengusulkan untuk mengikuti casting series BL, kau kan?"

"Ya, tapi aku tidak menyuruhmu untuk terlibat cinta lokasi!!"

God lagi lagi tertawa."Itu diluar scenario."

"Dan kau mengakhiri hubunganmu dengan sahabatku Shrlin setelah kau terlibat affair dengan Bas!"

"Itu juga diluar scenario dan Shrlin yang mengakhiri hubungan kami jika kau lupa, Phi."

"Apapun itu, yang jelas kau membuat posisiku menajadi sulit,God. Dijauhi Shrlin dan dimusuhi Mila. Huft!! Tidak ada yang lebih buruk dari ini."gerutu Ake meletakkan ponselnya diatas meja. Ya,ake benar benar dalam situasi yang sulit. Shrlin adalah sahabatnya dan God adalah partner kerjanya. God telah dianggap seperti adik kandungnya sendiri.

"Suatu hari Phi Mila akan mengerti."

"Semoga saja. Dan aku tidak mau berharap. Kau tahu bagaimana kerasnya Mila."

God dan Ake sama sama menghela nafas panjang. Sungguh persoalan yang rumit..........

TBC
--------------

Terima kasih telah membaca ff ini.. Sebagian diambil dari real life kehidupan mereka dan ada penambahan di beberapa tempat.
Jika ada typo dan kesalahan lainnya mohon dimaafkan. 😁😁🙏🙏
Jangan lupa tinggalkan jejak....
See u 😘😘

Behind the Scene (BoyxBoy) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang