Part 5

1.9K 203 40
                                    

"""Aku memilihmu...karena aku nyaman dan bahagia...
Aku bahkan lebih dari diriku ketika aku bersamamu...""



Siam Paragon saat ini..........

"Bas,anda pergi ke China berkali-kali,apakah anda melihat poster film Thailand?"ucap salah satu reporter stasiun TV swasta Thailand. Menyodorkan mike kehadapan Bas yang saat itu berdiri bersama Nonkul,aktor tampan yang sudah lama berkecimpung di dunia hiburan Thailand.

"Mengenai itu,ehm...saya bahkan tidak di izinkan untuk pergi kemana-mana. Dia mengunci ruangan dan membiarkan saya tetap berada disana." sahut Bas sembari tersenyum.

"Ah begitu...."sahut reporter pria itu menganggukkan kepala."P'Oh benar-benar sangat bisa di andalkan bahkan ia sangat memprioritaskan artis yang di naunginya. Dan tentu P'Oh sangat perhatian pada anda,Bas."

Bas yang tengah berdiri disamping Nonkul hanya bisa menampilkan senyum lebar.

P'Oh perhatian? well,itu memang benar. Ia telah menganggap Bas seperti keluarga sendiri. Tapi tentu saja kata "dia" tidak ditujukan pada P'Oh karena memang bukan dia.

"Dia" yang Bas maksud adalah seseorang yang saat ini sumber kebahagiaan. Seseorang yang saat ini telah terdaftar menjadi salah satu prioritas utamanya,setelah keluarga tentunya. Seseorang yang telah menjalin kasih bersamanya selama lebih kurang tiga bulan ini. Walaupun menjadi gay bukanlah suatu pilihan tapi Bas tidak bisa mengelak bahwa ia telah jatuh.Jatuh pada pesona seorang God Ithipat,lawan mainnya dalam drama 2moons the series.



cinta tidak memilih tempat ketika berlabuh,bukan????

-------------

Sementara itu ditempat berbeda,disebuah apartemen mewah bagian utara kota Bangkok......

Seorang wanita berpakaian minim terlihat tengah menatap layar LCD 52 inc dengan serius. Menampilkan sebuah acara live yang sedang berlangsung di Emporium Siam Paragon. Memandang dua orang pria yang tengah di wawancarai oleh salah satu reporter. Walaupun wanita itu bukanlah orang yang mau membuang waktu berharganya hanya untuk menyaksikan siaran televisi tapi saat ini adalah pengecualian.

"Apa kau sudah menghubungi God atau apakah God sudah menghubungimu?"ucap sebuah suara dari belakang wanita yang sedang serius menatap layar televisi.

Shrlin,wanita yang duduk didepan televisi itu menoleh.
"Belum."sahut Shrlin."Belum keduanya."

Taksita menghampiri Shrlin lalu menjatuhkan tubuh rampingnya disamping Shrlin.

"Sampai kapan kau akan seperti ini?Apa kau tidak lelah,huh?" Taksita menatap raut sendu sahabatnya. Dan Taksita sangat tahu apa yang saat ini tengah dirasakan Shrlin. Sakit,sedih,cemburu dan terabaikan. Oh,haruskan Taksita mengatakan tercampakkan? Karena memang begitulah kenyataannya. Tapi Taksita tidak tega,itu terdengar sangat kejam.

"Aku akan menunggu God yang datang atau menghubungiku. Aku yakin dia akan melakukan salah satu diantara keduanya."

"Jika tidak?"sahut Taksita sedikit ketus."Ini bahkan sudah empat bulan setelah liburan kalian ke Bali tapi sampai saat ini hubungan kalian bukannya membaik malah semakin memburuk. Apa kau tidak bosan mempertahankan God yang jelas ingin lepas darimu?"

"Semua ini terjadi karena bocah sialan itu!!!!!!"" teriak Shrlin setengah berteriak."Dan aku tidak bisa melepas God. Tolong mengertilah!"

Behind the Scene (BoyxBoy) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang