Part 6

1.4K 148 24
                                    

Sekedar pengumuman.
Part ini sewaktu God belum putus ama si Onoh ya.
Jadi jangan heran kalo si Onoh masih suka nongkrong di ff ini wkwkwk 😂😂😂😂


Ok guys happy reading 😉😉



***************




"Terkadang.....ada sesuatu yang lebih baik tidak kau ketahui dibandingkan harus terluka karena mengetahuinya...... "






Bas menarik selimut putih itu makin erat. Menyelimuti tubuhnya hingga menyerupai kepompong. Ia terlalu enggan untuk bangun. Rasanya ia sangat ingin bermalas-malasan. Tapi Bas memiliki jadwal pagi ini. Di Nars. Jadi dengan sangat terpaksa ia harus mengenyahkan pemikiran untuk bermalas-malasan.

Matahari diluar sana sudah menampakkan sinar, memancarkan teriknya walaupun sesekali masih tertutup awan berarak. Tapi simungil Bas masih setia tenggelam dalam selimut putih yang menyelimuti tubuhnya dengan kelewat posesif. Matanya terasa berat untuk dibuka seperti ada sebuah perekat tak kasat mata yang membuat kelopak matanya setia terpejam.

Mungkin karena ia terlalu lelah demgan jadwal yang sangat padat akhir-akhir ini. Ataukah karena ranjangnya kali ini terasa lebih hangat. Entahlah............

Saat setengah kesadaran Bas masih berada dialam lain tiba-tiba sebuah lengan terulur menerobos bagian bawah lehernya. Lalu disusul sebuah lengan lainnya melingkar terasa memeluk dan mendekapnya dari belakang. Bas mencoba mengumpulkan kesadarannya. Hembusan nafas hangat terasa pada tengkuknya membuat Bas yakin kalau ini bukanlah mimpi.

"P'God...... "gumam Bas dengan suara serak ciri khas saat ia bangun tidur.

"Morning kiss..... "God mengecup puncak kepala Bas lalu sebuah kecupan singkat dibibir.

"Jangan menggodaku!!!"Bas mengeluh seraya memejamkan matanya kembali.

"Ayo bangun. Pagi ini ada jadwal di Nars bukan? "

"Sebentar lagi,Phi. Aku masih mengantuk."

"Wake up baby Bas...."

"Lima menit please.... "

God mendengus."Baiklah. Sepertinya pangeran harus harus membangunkan putri tidur dengan cara yang special."

Bas hanya menggumam sebagai balasan. Dan kalimat God tadi menjadi kalimat terakhir sebelum pria itu mencium Bas tepat dibibir.

Sontak kedua mata Bas terbuka lebar, setengah melotot karena terlalu terkejut. Kedua tangannya reflek mendorong dada God namun bukannya menjauh God semakin menekan bibir kekasih mungilnya.

Melihat bagaimana kemiringan wajah God dihadapannya yang memejamkan mata membuat dada Bas menghangat. Bas ikut memejamkan mata. Jantungnya berdetak kencang. Tangannya gemetar ketika God melumat bibirnya dengan pelan dan lembut.

Bibir God dan Bas saling melumat, mengecup dan semakin memperdalam ciuman mereka. God memberikan gigitan-gigitan kecil pada bibir bagian bawah Bas. Nafas keduanya terengah. Hingga akhirnya God menghentikan ciumannya, memundurkan kepalanya dan memberi kesempatan untuk Bas menghirup udara sebanyak mungkin.

Pandangan keduanya bertemu. Bas merona malu. God tersenyum kecil.

"Ayo mandi. Phi akan menyiapkan sarapan. "




******************




Menghabiskan waktu tiga puluh menit dikamar mandi Bas merasa segar kembali. Sambil mengeringkan rambunya yang basah remaja delapan belas tahun itu menghampiri ranjang. Mengambil Iphone miliknya yang terletak disisi bantal. Melihat apakah ada panggilan masuk dari P'Oh, sang manager sekaligus petinggi OhStarhunter.

Behind the Scene (BoyxBoy) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang