chap 01

782 69 1
                                    


Cerita ini dibuat dibuat oleh cookie6 dan mochi6 yang berasal dari pemikiran kami dan merupakan cerita fiksi dari BTS. Dilarang mengkopi atau menyontek tanpa ijin. Mohon maaf jika ada kata -kata yang salah atau kurang berkenan selama membaca. Terimakasih ><

Main Char POV

  Sejauh yang kupandang hanyalah hamparan pasir tak berbatas, udara yang panas dan menusuk bersatu dengan cahaya matahari yang begitu kuat membuat permukaan kulit pucat ini nyeri rasanya. Kerongkongan terasa seperti diperas hingga tak menyisakan kelembaban sedikitpun, hingga salivapun mengering. Kepala terasa sakit entah karena suhu yang tinggi atau cahaya yang menusuk mata. Aku hanya menunduk untuk menbatasi cahaya yang masuk ke dalam mataku. Kala menunduk, pemandangan yang dapat kulihat hanyalah sepasang tangan kurus pucat yang terborgol penuh luka. 

  Suara teriakan,  tangis, rantai yang menyapu pasir, serta cambuk yang bergesekan dengan kulit menggema dalam telingaku selama perjalanan yang "kami" lalui.... Iya "kami". Karena aku tidak sendirian. "kami" berjalan berbaris sejajar dengan rantai yang terhubung satu sama lain dari borgol yang kami kenakan. Suatu ketika suara rantai itu akan terhenti ketika salah satu dari "kami" tumbang. 

  Orang-orang berbalut seragam tentara lengkap dengan helm yang menutupi kepala dan telinga mereka, dengan tabung oksigen di punggung yang berdesis kala mereka menghirup oksigen. Tabung itu digunakan sebagai alat bantu pernapasan di tempat yang ekstrim ini oleh para tentara yang berbaris untuk menggiring kami. Desisan itu berirama dalam telingku hingga tiba – tiba pendengaranku teralihkan oleh bunyi yang keras “CTARR!!”. Salah seorang tentara rupanya telah melambaikan cambuk yang biasa diikatkan ke pinggang. Seorang wanita paruh baya yang telah tersungkur tak berdaya tak segan dicambuk olehnya, bahkan ditendang. Pria berseragam tentara itu terus menyiksa dan meneriaki wanita yang setengah mati itu untuk berdiri dan melanjutkan perjalanan. Kala menoleh ke belakang dan melihat kejadian itu,  aku merasa betapa konyolnya pria berseragam itu, entah dia bodoh atau buta, bahkan semua orang yang melihatnya tahu bahwa wanita paruh baya itu tidak akan bisa berjalan lagi. Jadi kenapa masih disuruh jalan?? Bukankan si pria tentara itu cuma mengeluarkan hasratnya yang memang suka menyiksa? Bukankan dengan membuang wanita itu akan mempercepat perjalan "kami"? Toh tidak usah menyiksanya dia juga akan mati,  karena ini bukan orang pertama yang menyerah pada hidupnya dan akhirnya ditinggalkan. Bukannya tidak berperasaan, tapi aku sudah muak mendapati pemandangan seperti ini,  mungkin hati ini sudah mati rasa,  karena adrenalinku pun bahkan tidak terpacu,  tidak ada emosi yang keluar saat kejadian penyiksaan tersebut, takut maupun sedih.  

  "kami" melanjutkan perjalanan setelah membuang wanita yang tergeletak tak berdaya itu. Tidak lama perjalanan "kami" setelah meninggalkan wanita itu,  "kami" berhenti di dekat sebuah oasis. Tanpa setetes airpun,  kami hanya menunggu ditepian dan mendudukan diri diatas pasir panas ini. Rantai yang tersambung lurus menghubungkan "kami" dilepas. Membiarkan kami merapat membentuk lingkaran dan duduk bergerombol untuk mempermudah pengawasan jika ada salah satu dari  “kami” yang hendak melarikan diri. Para tentara mengawasi bergantian sambil menegak air segar dari oasis. Saat itu tiba -tiba seorang pria paruh baya yang duduk tidak jauh dari tempatku terbatuk-batuk, sontak membuat semua mata tertuju pada pria tersebut.  Tidak lama kemudian dia terbatuk hebat dan memuntahkan darah dari dari mulutnya. 

  

Author POV

  "dia terkena wabah?! " seseorang berteriak dan sontak menbuat para manusia buangan ini panik. Salah satu tentara menyuruh mereka diam dan menunjuk pemuda disebelahnya untuk menyingkirkan pria sakit tersebut.  Dia menelan ludahnya yang sudah kering karena tidak ada air setetespun yang masuk, menunjukkan keengganan di wajahnya. Melihat keadaan pria tersebut, si pemuda meringis takut,  kulit si pria yang pucat bak mayat dipenuhi bintik-bintik hitam, bola matanya berurat dan memerah. Hal ini mirip dengan gejala wabah mematikan yang sering terjadi. Pemuda itu sontak berteriak dan memberontak keluar dari kerumunan lingkaran,  takut tertular virus mematikan yang melanda kapital di distrik 10 level 3. Para orang buangan yang ketakutan memberontak dan berlarian panik keluar dari lingkaran yang dijaga para tentara. Kegaduhan pun terjadi. Orang – orang buangan itu berteriak, menangis dan dan mendorong – dorong tentara yang mngawasi mereka. Tiba – tiba "dor!!" satu timah panas melayang di udara seketika menghentikan pergerakan para manusia buangan itu,  membuat mereka berjongkong ketakutan. Keadaan sunyi sejenak.  "dor" tembakan kedua membuat mereka mensejajarkan tangan mereka pada kepala dan menutup telinga masing-masing, kemudian tentara itu menodongkan pistol kepada pria yang sakit itu, semua orang menatap mereka silih berganti dengan kilat mata ketakutan meskipun hati kecil dari sebagian orang yang melihat kejadian tersebut merasa sedikit lega. "dor" tembakan ketiga melayang dan melubangi kepala si pria tepat di tengah dahinya.

Main Char POV

  Aku melihat gadis kecil yang terjatuh disebelahku saat kegaduhan tadi terjadi, saat tembakan ketiga dilayangkan, seluruh tubuh gadis itu gemetar hebat ketakutan, dengan gerak gerik dan ekspresi seakan menahan sesuatu,  wajahnya pucat, keringat bercucuran dari dahi nya. Tak lama kemudian dia mulai menggigil, bibirnya pucat,  matanya sedikit berair,  dia mulai menutup mulut menggunakan kedua tanganya. Itu wajar untuk seorang gadis kecil yang melihat secara langsung kejadian keji di depan matanya, mungkin dia menahan tangisnya karena terlalu syok, pikirku. Kala itu pipinya mulai menggembung, dadanya mulai naik dan terdapat suara tarikan nafas terbata seperti seorang yang terkena asma dan aku mulai sadar apa yang terjadi pada gadis itu.  Aku sudah akan membekap mulutnya dengan kedua tanganku,  tapi terlambat. Gadis itu terbatuk hebat sampai raut wajahnya menujukan betapa tersiksanya ia saat menahan rasa sakitnya.  Kejadian itu membuat semua mata tertuju padanya dengan tumpahan ekspresi takut dan jijik. Ini sangat memilukanku, "kenapa ia harus terbatuk setelah kejadian pria berwabah itu.... " pikirku. Tentara tadi segera datang mendekat dan menodongkan pistol pada gadis tak berdosa itu. "dia tidak terserang wabah!!" saat aku sadar aku telah berlutut membelakangi gadis itu tepat di depan pistol si tentara. Semua orang terkejut menatapku,  bahkan akupun terkejut. Sesaat aku berpikir betapa bodohnya diriku, namun apa daya aku hanya dapat memejamkan mata ku rapat - rapat saat sang tentara siap menarik pelatuk pistolnya untuk menembak. Tembakan itu tak kujung mengenai kepalaku. Akupun membuka mata perlahan dan mendapati semua orang terkejut melihat para tentara di dekat oasis tumbang satu persatu sambil memuntahkan darah. "air oasisnya beracun! " teriak tentara yang sekarat dan menjatuhkan botol minumnya. Semua tentara yang meminum air oasis tersebut tumbang disertai kejang dan muntah darah. Momen yang kacau ini membuatku tidak berpikir panjang untuk menyodok leher tentara di depanku,  meraih pistolnya dan tak ragu menembaknya tepat di kepala, melubangi helm yang dia kenakan dan mengeluarkan lelehan cairan merah keluar dari helm tersebut. Sejenak aku memandang tubuh dingin di depan ku tergeletak. Mata yang mebelalak dari balik helm yang dikenakan serasa memelototiku tanpa berkedip. Aku merasa dia pantas mendapatkan kutukan yang diterima ini atas karmanya.  

Author POV

  Kejadian penembakan tentara oleh seorang manusia buangan tersebut dan tumbangnya sebagian besar dari tentara membuat "kami" terpacu untuk memberontak,  merebut senjata dari tentara yang tumbang,  menyerang tentara yang masih hidup,  mengambil senjata mereka dan melampiaskan kekesalan kami dengan menyerang mereka dengan buas. Suara pecut dan tembakan menguar ricuh dari sebagian kecil wilayah digurun itu.  

To be continue.... 

Maaf kalo ada typo sma kata" yang kurang bagus, ff ini adalah karya pertama kita berdua cookie6_mochi6
Cookie6 : "saya kurang paham sama wattpad jga jadi mungkin ada yang kurang" saat publikasi cerita ini
Kami juga terbuka untuk kritik dan saran
Silahkan votement nya ^^

Ps : kelanjutanya akan kami post segera

Valhalla : escapeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang