Pergelangan tanganya memerah akibat tali tambang yang mengikat kuat, menyatukan kedua tanganya di depan badannya. Wajahnya tertunduk lesu dengan beberapa luka di leher dan lengan yang sudah terobati. Tali yang mengikat tubuh dengan sebuah tiang tempat ia bersandar membuatnya tidak dapat bergerak. Sudah dua hari sejak upacara "Kedamaian" itu, dan sudah dua hari pula Yoongi diikat tanpa diberi makan. Hukuman karena mengacaukan upacara yang sakral itu.
"Nina bawa aku padanya, aku ingin bertemu Yoongi. " Eru, gadis kecil itu sedari kemarin merengek meminta bertemu pada orang terkasih.
"dengar Eru Yoongi tidak bisa ditemui sekarang, dia sedang..... Em... Sibuk jadi tidak bisa ditemui.... " bohong Nina pada gadis polos itu.
"tapi kemarin aku melihat Yoongi dibawa ke gudang Sihyuk Haraboji.... Dan Yoongi tidak pernah keluar dari sana.... " mata Eru mulai berkaca-kaca, ia menatap Nina sendu sambil meremas kuat rok terusan yang Nina kenakan. Gadis kecil ini tidak bisa dibohongi. Dia bahkan tau Yoongi dibawa warga desa pulang dengan luka goresan di sekujur tubuhnya. Gadis itu takut untuk sekedar bertanya keaadaan Yoongi, tetapi kekawatiran yang memuncak membuat gadis dengan pemikiran sederhana itu memberanikan dirinya bertanya.
Jungkook yang yang melewati kebun stroberi mendapati Nina dan Eru yang tanpa sengaja mendengar keduanya bercakap. Dia menghampiri Nina dan menyapanya, kemudian berjongkok menyamakan tinggi dengan si gadis kecil, mengusap rambutnya halus kemudian tersenyum ramah.
"Yoongi tidak apa-apa, lukanya sudah diobati. Dia hanya sedikit nakal jadi Sihyuk Haraboji menghukumnya, tidak memperbolehkanya keluar dari gudang. Hmmm... Tapi mungkin besok dia sudah bisa keluar kalau Eru tidak mengganggu hukuman Yoongi. "
"benarkah? " matanya memandang mata Jungkook dengan penuh harap dan berlinang air mata.
"tentu saja." kalimat itu sangat yakin terucap dari bibir Jungkook menghilangkan kekawatiran sang gadis yang bersedih di depanya.
"tapi.. Hiks... aku melihat Yoongi terluka hiks. " air matanya meluncur berjatuhan, dia mulai menangis sesenggukan takut kesayanganya tidak kembali.
"ssstt.... Jangan menangis... Dengar, lukanya sudah diobati dan aku berjanji akan menjaganya, dia tidak akan kenapa-napa." Jungkook menggunakan kedua ibu jarinya mengusap pipi berisi sang gadis kecil dengan lembut, membuat eru menghentikan tangisnya.
"benarkah.. Hiks, Kookie....hiks akan menjanga Yoonie? " kata Eru terbata karena isakanya. Membuat nada khas anak kecil yang tengah merajuk lucu sambil menyodorkan jari kelingkingnya pada Jungkook. Penuturan gadis kecil itu membuat Jungkook tersenyum gemas. Ia menyatukan kelingkingnya dengan kelingking mungil Eru, membuat simpul yang mengikat perjanjian mereka.
"tentu saja... "
😊😊😊😊
Krieettt.....
Pintu kayu gudang milik Kepala Desa Sihyuk terbuka, menampakan kepala seseorang berambut cokelat hazel yang menyembul. Mata karamelnya bergerak melihat ke sudut ruangan, kemudian pandanganya terkunci pada pemuda pucat yang terikat pada tiang. Senyum getir menghiasi wajah tampan pemuda tersebut kala melihat si pucat dalam keadaan mengenaskan. Jungkook berjalan kearah Yoongi setelah menutup pintu kayu tersebut, dan berjongkok untuk menyamakan tinggi dengan Yoongi yang terduduk. Dia meletakan beberapa makanan dan minuman di depan Yoongi kemudian beralih melepaskan ikatan pada tubuh dan pergelangan tanganya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Valhalla : escape
FanfictionSinopsis Min Yoongi merupakan salah seorang buangan yang diasingkan ketika sebuah insiden terjadi dan dia berhasil melarikan diri dari padang pasir itu. Dalam pelariannya dia bertemu dengan banyak orang yang ternyata dapat bertahan hidup di luar sa...